SuaraJatim.id - Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM KNPI Jawa Timur, Nur Faizal mendesak Polres Sumenep memulihkan nama baik Herman (24) yang tewas ditembak aparat.
Sebelumnya, warga Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding Sumenep itu diberondong tembakan lantaran diduga melakukan aksi begal.
“Tuduhan itu tidak berdasar. Herman ini bukan begal. Dia ini orang baik-baik. Hanya saja saat ini dia sedang mengalami depresi karena masalah rumah tangga,” katanya mengutip Beritajatim.com, Kamis (17/3/2022).
Selain itu, lanjut dia, penembakan terhadap Herman merupakan pelanggaran berat dan tidak sesuai SOP (standar operasional prosedur).
Baca Juga: Demo Polres Sumenep, Massa Aksi Tuntut Lima Polisi Penembak Mati Herman Dihukum
Dijelaskannya, penembakan tahap pertama sesuai rekaman yang beredar viral, bisa dipahami sebagai upaya melumpuhkan karena Herman diduga melakukan percobaan perampasan sepeda motor. Namun untuk tahap kedua, penembakan itu dinilainya melanggar HAM.
“Setelah Herman sudah tersungkur, artinya sudah bisa dilumpuhkan, kenapa kok masih terus diberondong tembakan. Bisa dikatakan tembakan tahap dua ini bukan lagi melumpuhkan, tapi membunuh,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, salah satu bukti berlebihannya penembakan iti adalah ditemukannya luka tembak di dada. Selain itu, di tubuh Herman bersarang 6 peluru.
“Selain luka tembak di dada, juga ada di selangkangan dan betis. Kalau tidak salah, ada 6 peluru yang bersarang di tubuh korban,” ucapnya.
“Sanksi berat yang pantas diterima anggota yang terlibat penembakan itu adalah pemecatan. Setelah itu, juga harus diproses hukum pidana,” ungkapnya.
Baca Juga: Polda Jatim Bentuk Tim Khusus Evaluasi Aksi Polisi Tembak Mati Begal di Sumenep
Nur Faizal menyatakan pihaknya mendapatkan dukungan Komnas HAM untuk mengadukan kasus penembakan tersebut.
Berita Terkait
-
Kasus Siswa SMK Diduga Ditembak Polisi: 4 Anak Jadi Tersangka, Status Oknum Penembak Masih Tanda Tanya
-
Instruksi Kapolri Soal Kasus Polisi Tembak Polisi di Polres Solok Selatan
-
Tragedi Berdarah di Polres Solok Selatan: Motif Penembakan Kasat Reskrim karena Tak Senang Tambang Ilegal Ditindak?
-
Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Tewas Ditembak Kabag Ops, Habiburokhman: Saya Duga Pembunuhan Berencana
-
Tragis! Warga Sekayu Ditembak Mati saat Bayar Listrik, Pelaku Diburu Polisi
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Inilah Isi Tim Khusus Polda Jatim yang Ditugaskan Jaga Pilkada Sampang
-
Terungkap Bunker Milik Bandar Narkoba di Surabaya, Isinya Bikin Syok
-
Geger! Diduga Paslon Pilwali Kota Blitar Diduga Bagi-bagi Uang dan Sembako
-
Ambles, Rumah di Ponorogo Terperosok dalam Lubang 5 Meter
-
Fraksi di DPRD Jatim Minta Pemprov Bagi Adil Sekolah Negeri dan Swasta