Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Sabtu, 21 Mei 2022 | 20:06 WIB
Anggota layanan pasukan pro Rusia berjalan di sepanjang jalan di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Selasa (17/5/2022). RUTERS/Alexander Ermochenko/aww/sad (REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO)

SuaraJatim.id - Dalam konflik di Ukraina, Amerika dan sejumlah negara Eropa memang disebut-sebut memberikan bantuan persenjataan ke tentata Ukraina.

Selama perang yang sudah berlangsung selama beberapa pekan itu, Rusia mengklaim telah menghancurkan persenjataan yang dikirim barat, Amerika dan sekutunya ke Ukraina.

Pasokan utama senjata dari Amerika dan Eropa itu di antaranya berada di wilayah Zhytomyr, sebelah barat Kiev. Senjata-senjata itu dihancurkan menggunakan rudal penjelajah Kalibr yang diluncurkan dari perairan.

Pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan serangan itu menghancurkan "sejumlah besar senjata dan peralatan militer yang dikirim dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa" dan ditujukan untuk pasukan Ukraina di wilayah Donbas timur, lokasi pertempuran.

Baca Juga: Diduga karena Bensin Mahal, Penjualan Mobil di Eropa Menurun Drastis

Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen laporan yang juga menyebutkan rudal Rusia menghantam fasilitas penyimpanan bahan bakar dekat Odesa di pantai Laut Hitam dan menembak jatuh dua pesawat Su-25 Ukraina dan 14 pesawat nirawak.

Dalam informasi terkini tentang perang yang disebut Rusia sebagai "operasi militer khusus", kemenhan juga mengatakan Rusia telah menyerang sejumlah besar pos komando Ukraina.

Negara Barat menambah pasokan senjata ke Ukraina sejak invasi Rusia 24 Februari dan militer Rusia berupaya untuk menggagalkan dan menghancurkannya.

Moskow mengatakan pengiriman senjata oleh Barat ke Kiev dan pemberlakuan sanksi tegas terhadap ekonomi Rusia merupakan "perang proksi" yang dikobarkan AS beserta sekutunya. ANTARA

Baca Juga: Militer Rusia Klaim Hancurkan Pasokan Senjata Barat di Ukraina

Load More