SuaraJatim.id - Banjir rob merendam permukiman warga di kawasan pesiri pantai utara, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Senin (23/5/2022). Warga sempat panik akibat banjir akibat peningkatan gelombang pasang laut tersebut.
“Sudah beberapa hari ini gelombangnya besar. Tapi yang paling besar ya hari ini,” tutur Edy (30), warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, mengutip dari Beritajatim.com.
Ia melanjutkan, gelombang tinggi menghantam tanggul penahan yang ada di tepi pantai. Besarnya gelombang pasang itu hingga melewati tanggul. Imbasnya, rumah-rumah warga setempat terendam.
“Ombaknya tinggi sekali, sampai melewati tanggul penahan. Kemudian airnya masuk ke rumah warga,” sambungnya.
Terdapat puluhan rumah warga yang berjejer di pesisir Pantura Tuban itu yang terendam banjir air laut.
“Tadi ya kaget, tiba-tiba airnya sudah masuk rumah. Kalau ketinggian air sekitar setengah meter di dalam rumah, untungnya barang elektronik sudah berhasil saya selamatkan,” kata Rebi (60), perempuan tua warga Desa Sugihwaras.
Selain di Desa Sugihwaras, gelombang besar juga menerjang kawasan pesisir di wilayah Kecamatan Tuban, Kecamatan Palang dan juga Kecamatan Tambakboyo. Akibat, rumah-rumah warga digenangi air laut. Bahkan beberapa rumah mengalami kerusakan.
Gelombang besar itu sempat membuat warga yang tinggal di kawasan pantai Tuban panik. Pasalnya, gelombang besar itu menghantam rumah-rumah warga. Informasi yang dihimpun beritajatim.com, cuaca buruk di wilayah pesisir Tuban itu sudah terjadi sejak tiga hari terakhir. Gempuran gelombang selalu tinggi pada siang hari dan anginnya juga kencang.
Berita Terkait
-
Air Laut Naik Dengan Cepat Sampai Dada Orang Dewasa Pekerja Berlarian, Warga: Seumur-umur Baru Kali Ini Terjadi
-
Air Laut Naik Hingga Dada Orang Dewasa di Kawasan Industri Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Ribuan Pekerja Berlarian
-
Polisi dan Petugas Gabungan Berjibaku Evakuasi Karyawan PT Lamicitra yang Dihantam Banjir Rob di Semarang
-
Ribuan Rumah di Tegal Terendam Banjir Rob
-
Dampak Banjir Rob Hantam Pesisir Kota Semarang, Pemukiman Terendam hingga Kemacetan Panjang
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak