SuaraJatim.id - Direktorat Pencegahan Densus 88 Antiteror Mabes Polri melakukan pembinaan kepada 75 katib di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mencegah paham radikal di kalangan masyarakat di wilayah Sumenep.
"Para katib menjadi sasaran pembinaan dalam berupaya mencegah penyebaran paham radikal, karena mereka memiliki peran sentral dalam menyampaikan pesan dan narasi agama yang damai, dan menyejukkan umat," kata Ketua Panitia Kegiatan AKBP Moh Dofir, Minggu (29/5/2022).
Sebanyak 75 orang katib dari 27 kecamatan mengikuti pembinaan hasil kerja sama antara Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, dan sejumlah organisasi keagamaan yang digelar di lantai 2 ruang rapat Graha Arya Wiraraja, Pemkab Sumenep.
Menurut Dofir, pembinaan intoleransi dan pencegahan paham radikal penting dilakukan, karena apabila dibiarkan, maka berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Sikap intoleran timbul, akibat rendahnya pengetahuan keagamaan, cenderung tertutup dalam pergaulan, dan terlalu mengedepankan norma agama tanpa melibatkan norma sosial, sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, katanya pula.
Sedangkan radikalisme merupakan paham yang dianut oleh seorang atau sekelompok yang menginginkan adanya perubahan di bidang sosial maupun di bidang politik dengan menggunakan cara-cara kekerasan.
Menurut Dofir, saat ini, penyebaran paham radikal mulai memanfaatkan banyak media, termasuk media baru, yakni media sosial seperti facebook, twitter, dan instagram, serta berbagai jenis media sosial lainnya.
"Karena itu, pada kegiatan pembinaan kali ini, para katib kami beri pemahaman bagaimana bisa mewujudkan iklim yang menyejukkan melalui narasi pesan agama saat yang bersangkutan menyampaikan ceramah kepada umat," ujarnya.
Selain itu, penting juga untuk diperhatikan bahwa penyebaran paham radikal bukan hanya melalui khutbah, akan tetapi juga bisa melalui kajian-kajian, hubungan kerabat, perkawinan, buku dan tulisan, organisasi masyarakat, dan bisa juga lembaga pendidikan.
Baca Juga: Terungkap! Anak Pembunuh Ayah Kandung di Musala Sampang Ternyata Gila
"Karena itu, kami perlu bersinergi dengan semua pihak untuk menangkap paham radikal dan intoleran ini dengan cara bekerja sama dengan tokoh agama dan instansi terkait untuk menumbuhkan Islam yang damai dan cinta Tanah Air," kata Kanit Subdit Kontra Radikal Densus 88 Antiteror Mabes Polri ini.
Kegiatan pembinaan katib dalam rangka mencegah penyebaran paham radikal di Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur itu menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Ketua Aswaja Center PWNU Jatim KH Ma’ruf Khozin, mantan napiter Ustaz Mukhtar, dan mantan Bupati Sumenep KH A Busyro Karim serta Forkopimda Sumenep.
Kegiatan pembinaan katib di Sumenep merupakan yang kelima setelah di Kabupaten Pamekasan, Bangkalan, Palu, dan Poso. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Pilu Petani Lombok, Ladang Rusak Diterjang Awan Panas Semeru
-
Di Tengah Keriuhan, Relawan Kesehatan Jadi Penopang Pengungsian Erupsi Semeru
-
Cerita Lansia 90 Tahun Saat Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Semeru
-
Aktivitas Gunung Semeru Belum Stabil, Awan Panas Masih Mengancam!
-
Pengungsi Erupsi Gunung Semeru Mulai Pulang, BNPB Pastikan Situasi Membaik!