SuaraJatim.id - Peternak di Kabupaten Ngawi Jawa Timur ( Jatim ) mengeluhkan respons lambat pemerintah terkait aduannya. Peternak bernama Yasin itu mengaku sudah melaporkan kalau sapinya terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Namun respons dinas terkait dinilai kurang memberikan solusi. Ia misalnya, hanya diberi bantuan asam konsentrat sepuluh bungkus bagi pakan ternaknya oleh Dinas Perikanan dan Peternakan setempat saat berkunjung ke kandangnya.
Yasin, pria 58 tahun itu merupakan warga Dusun Sapen Desa Majasem Kecamatan Kendal Ngawi. Karena tidak ingin terlalu berharap lebih kepada pemerintah, Yasin akhirnya mencari solusi sendiri.
Dia memilih menggunakan ramuan tradisional untuk merawat luka di mulut dan kaki sapi. Meski tak langsung sembuh, dia menyebut kalau setidaknya ramuan itu bisa membantu sapi cepat pulih. Yasin menggunakan kunyit, temulawak, asam jawa, gula jawa, dan garam kasar untuk membuat ramuan itu.
Baca Juga: Sudah 825 Sapi Peternak di Kabupaten Malang Mati, Pemkab Terus Genjot Vaksinasi
“Saya pakai ramuan tradisional ini untuk merawat luka di mulut sapi, juga membuat lambung sapi terasa enak sehingga sapi segera mau makan. Juga saya gunakan ramuan ini untuk menyemprot luka di sapi,” katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Minggu (26/6/2022).
Caranya, dia mencampur sekitar masing-masing 100 gram kunyit, temulawak, dan asam jawa. Ketiga bahan iru diblender dengan 500 mililiter air.
Kemudian, setelah diblender halus, ketiga bahan itu direbus menggunakan lima liter air bersih yang sudah diberi 50 gram garam kasar dan 200 gram gula jawa. Ramuan itu dibiarkan mendidih, usai mendidih didiamkan hingga lima menit.
“Kemudian disaring sebelum dipindahkan ke botol kaca ukuran 500 mililiter untuk satu ekor sapi. Sementara kalau untuk semprot saya langsung masukkan tangki dan disemprotkan ke kuku sapi agar mengurangi infeksi luka,” kata Yasin.
Dalam sehari, dia menggunakan ramuan itu dengan total 20 liter. Dengan masing-masing 10 liter untuk pagi dan sore hari. Sudah dua pekan ini dia menggunakan ramuan itu untuk perawatan luka sapi. Sementara, sebanyak 19 sapinya sudah membaik meski ada dua yang masih harus dirawat ekstra karena masih susah berdiri meski kuku sudah sembuh.
Baca Juga: Peternak di Probolinggo Bisa Bernapas Lega, Sudah Dapat Kiriman 9000 Dosis Vaksin PMK
“Saya terpaksa gunakan ramuan ini agar sapi tetap dapat asupan nutrisi. Karena kalau sudah susah makan, harus tetap dapat nutrisi meski berbentuk cair agar tidak dehidrasi dan setelah mendapatkan perawatan seminggu sudah mau makan dengan lahap,” katanya.
Yasin mengaku usai dikunjungi empat orang petugas dinas perikanan dan peternakan Ngawi, tak ada tindak lanjut. Sejauh ini, dirinya tidak mendapatkan pesan maupun petugas yang datang kembali untuk sekadar memantau kondisi sapinya.
“Tidak ada petugas yang datang. Jangankan datang, ngecek lewat pesan atau telepon juga tidak. Mau tidak mau saya harus berusaha sendiri agar sapi bisa sembuh," ujarnya.
"Apalagi mendekati Idul Adha, saya harus memulihkan kondisi sapi dan segera menggemukkan kembali agar laku dijual sebagai hewan kurban,” katanya.
Berita Terkait
-
Ciri-ciri Psikopat Narsistik Mirip Pembunuh Mutilasi Wanita dalam Koper di Ngawi, Sikapnya Antisosial!
-
Apa Itu Psikopat Narsistik? Kepribadian yang Dimiliki Antok, Pelaku Mutilasi Ngawi
-
Kronologi Lengkap Mutilasi di Ngawi: Cekcok di Hotel Berujung Tubuh Dipotong, Dibuang di 3 Lokasi
-
Sadis! Ini Kronologi Mutilasi Wanita Dalam Koper di Ngawi, Pelaku Sempat Inapkan Potongan Tubuh di Rumah Nenek
-
Terkuak Motif Uswatun Khasanah Dimutilasi, Suami Siri Ngaku Sakit Hati Putrinya Disumpahi jadi PSK
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Pria di Probolinggo Gelap Mata Bacok Tetangga Gegara Cemburu
-
Pulang COD, Warga Pasuruan Dibacok Orang Tak Dikenal
-
Kasus Mutilasi Jombang Mulai Temui Titik Terang, Pelakunya Tertangkap?
-
Hadir dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025, Cokelat Ndalem Bagikan Kisah Suksesnya
-
Kronologi Menara Masjid Agung Darussalam Bojonegoro Terbakar