SuaraJatim.id - Tangis Ningsih pecah saat mengetahui sapi indukan miliknya mati. Warga warga Desa Pacing Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi itu benar-benar merasa kehilangan, Sabtu (2/7/2022).
Sapi berusia sekitar dua tahun miliknya tersebut terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Apalagi, sapi itu baru saja melahirkan anak (pedet) berusia 30 hari. Rencananya, sapi itu bakal dijual buat biaya sekolah cucunya.
Di hari kematiannya itu pula si sapi segera diseret delapan orang untuk dikuburkan di belakang kandang rumahnya. Ningsih kian tak kuasa menahan tangis saat sapi masu ke kuburannya.
Ningsih menyebut jika sapinya sakit sejak dua minggu silam. Dia rela tidak tidur demi merawat sapinya. Tiap hari dia menyeka sapinya dengan air hangat, memberinya air gula dan madu.
Baca Juga: Begini Kondisi Binti Rokani, Istri di Ngawi yang Dibacok-bacok Suami Sendiri, Jarinya Nyaris Putus
Dia juga memberi sapinya obat agar segera membaik. Dia juga sempat meminta dokter hewan untuk melakukan pengobatan pada sapinya.
“Sejak sapi itu lahir sudah saya pelihara. Saya tidak tidur untuk mengobati sapi saya. Saya sudah panggilkan dokter hewan untuk menyuntik, tapi hari ini mati. Padahal anaknya yang berumur 30 hari masih harus disusui,” kata Ningsih dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.
Sejak sapi itu jatuh sakit, Ningsih tak berniat menjual atau memotong paksa. Dia tak tega karena sudah dipelihara beberapa tahun dan berharap sapinya sembuh karena ingin menjual ternaknya ketika cucunya butuh biaya sekolah.
“Mau dipotong paksa saya juga tidak tega. Saat mati kemudian diseret untuk dikuburkan saja gak tega melihatnya. Kalau dijual ya kira-kira laku Rp12 juta,” kata Ningsih.
Saat ini tiga ekor sapi miliknya masih dalam kondisi sakit. Dia mengharap ada bantuan pemerintah untuk para peternak seperti dirinya agar bisa mendapatkan bantuan. Terutama vaksin ataupun pengobatan agar ternak mereka bisa sembuh.
Baca Juga: Imbas Wabah PMK, Pembelian Daging Sapi di Pasar Cimahi Lesu, Pedagang Pusing Putar Otak
Untuk diketahui, per 2 Juli 2022 ada sebanyak 568 ternak di Kabupaten Ngawi yang terjangkit PMK berdasarkan data dari Dinas Perikanan dan Peternakan Ngawi. Total 72 ekor sembuh dan 3 ekor mati.
Berita Terkait
-
4 Kuliner Lebaran Unik di Ngawi yang Tak Akan Anda Temukan di Tempat Lain
-
Ciri-ciri Psikopat Narsistik Mirip Pembunuh Mutilasi Wanita dalam Koper di Ngawi, Sikapnya Antisosial!
-
Apa Itu Psikopat Narsistik? Kepribadian yang Dimiliki Antok, Pelaku Mutilasi Ngawi
-
Kronologi Lengkap Mutilasi di Ngawi: Cekcok di Hotel Berujung Tubuh Dipotong, Dibuang di 3 Lokasi
-
Sadis! Ini Kronologi Mutilasi Wanita Dalam Koper di Ngawi, Pelaku Sempat Inapkan Potongan Tubuh di Rumah Nenek
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Puluhan Mantan Karyawan yang Ijazahnya Ditahan Resmi Lapor Polisi
-
Layanan Wealth Management BRI Diakui Dunia, Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia
-
Harga Gabah Kering Jatuh, DPRD Jatim: Panen Raya Terancam Tak Dinikmati Petani