SuaraJatim.id - Murid ngaji yang menjadi korban pencabulan ustadznya kemungkinan bertambah jadi 19 orang. Demikian disampaikan Women Crisis Center (WCC) Mojokerto Jawa Timur (Jatim).
Seperti disampaikan psikolog WCC Mojokerto Dewi Novita Kurniawati, korban pencabulan ustadz berinisial D berpotensi bertambah banyak setelah beberapa korban dilakukan hypnotheraphy. Ini disampaikannya saat ditemui di kantornya, Jumat (1/7/2022).
Ia menjelaskan kalau tiga anak yang menjadi korban kasus pencabulan telah dilakukan hypnotheraphy. Hasilnya, anak-anak tersebut menceritakan modus yang dilakukan ustadznya, termasuk mengungkap nama teman-temannya yang jadi korban.“
Setelah kita hypnotheraphy kepada korban tiga anak. Mereka mau cerita, bagaimana modus ustaznya itu melakukan aksinya. Tak hanya itu, anak-anak juga mengungkap teman-teman yang jadi korban,” katanya dikutip dari suaraindonesia.co.id jejaring media suara.com.
Menurut keterangan tiga anak - anak tersebut, didapati petunjuk kalau penambahan korban berpotensi sebanyak 19 anak lagi. Mereka ini memiliki usia rata-rata antara 11 sampai 12 tahun.
“Awalnya ada tiga korban yang mangaku, lalu mereka menyebut teman-tamannya yang jadi korban lain 19. Ini masih dugaan ya,” ujarnya.
Dewi masih melakukan terus berkoordinasi dengan relawan di lapangan. Ia berencana mendatangi anak-anak yang disebutkan tiga korban tersebug kemudian memintai keterangan terkait perbuatan ustadz D.
“Dalam waktu dekat WCC akan mendatangi satu-satu, kita lakukan upaya pendampingan jika memang benar mereka juga mengalami. Dan mau melaporkan ke polisi akan kita dampingi,” ungkap Dewi.
Selain itu, WCC bekerja sama dengan Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) NU dan Fatayat NU Kabupaten Mojokerto. Tim advokasi ini membuat posko pengaduan korban pelecehan.
Baca Juga: Mangkir Lagi, Pengasuh Ponpes di Banyuwangi Terduga Pelaku Pencabulan Bakal Dijemput Paksa
“Posko ini kami beri nama posko bersama perlindungan anak dan perempuan. Bagi para korban yang ingin mengadu bisa langsung datang. Akan kita dampingi untuk pemulihan juga,” ujarnya.
Posko pengaduan ini ditempatkan di Sekretariat WCC Mojokerto Jalan Kalimantan Nomor 14, kantor LPBH NU di lingkungan kantor PCNU Kabupaten Mojokerto, Jalan RA Basoeni, Kecamatan Sooko, Mojokerto.
"Dan satu lagi di di lokasi, kami berharap kepada masyarakat yang mendapat pelecehan seksual bisa segera mendatangi Posko, " katanya.
Berita Terkait
-
Mangkir Lagi, Pengasuh Ponpes di Banyuwangi Terduga Pelaku Pencabulan Bakal Dijemput Paksa
-
Guru Ngaji di Mojokerto Akhirnya Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Pencabulan
-
Pria Mojokerto Tusuk Orang Hanya Gara-gara Tersinggung Teguran Korban
-
Siswi SMP Mojokerto Jadi Korban Begal Payudara, Pelaku Tetangganya Sendiri
-
Autopsi Jenazah Wanita Mojokerto Diduga Korban KDRT Telah Rampung, Begini Penjelasan Polisi
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak
-
Diapresiasi Nasabah, BRI akan terus Akselerasi Inovasi dan Memperluas Jangkauan QLola