SuaraJatim.id - Beberapa hari terakhir nama Kiai Muchammad Muchtar Mu'thi--biasa dipanggil Kiai Tar--kembali membetot publik. Namun kali ini bukan soal kesuksesannya mengelola pondok atau soal tarekat lokal yang dipimpinnya.
Kiai Tar kali ini menjadi sorotan lantaran kasus hukum yang menjerat anaknya, Moch Subchi Al Tsani (MSAT). Anaknya itu terjerat kasus pelecehan seksual terhadap santrinya. Kasus ini sudah lama terkatung-katung sampai akhirnya diambil alih oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur.
Kemarin Mas Subchi, panggilan gaul Moch Subchi Al Tsani, menyerahkan diri setelah dijemput paksa oleh tim dari Polda Jatim. Ia segera menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya dengan pertimbangan keamanan. Mengingat, pengikut abahnya jumlahnya besar.
Jamaah tarikat Shiddiqiyah diklaim mencapai 5 juta orang yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Kiai Tar sendiri merupakan mursyid atau pimpinan tertinggi aliran tarikat lokal yang hanya ada di Indonesia ini. Biasanya kawasan Losari, Kecamatan Ploso, Jombang, ini akan dipenuhi lautan manusia di malan Nuzulul Quran pertengahan Ramadhan.
Baca Juga: LPSK Pastikan Lindungi Santriwati Korban Anak Kiai Jombang
Lalu apa itu tarekat Shiddiqiyah? Tarekat Shiddiqiyyah adalah salah satu aliran tasawuf lokal dan berkembang di Indonesia, bukan dari luar negeri. Tarekat ini pertama kali muncul di Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sekitar tahun 1958.
Perkembangan Tarekat Shiddiqiyyah berpusat di Pondok Pesantren Majma'al Bahroin Hubbul Wathon minal Iman Shiddiqiyyah, yang didirikan oleh Muchammad Muchtar Mu'thi bin Haji Mu'thi. Tarekat yang mengajarkan sufisme tasawuf ini tidak ditemukan di luar negeri.
Profil Kiai Muchammad Muchtar Mu'thi
Dikutip dari berbagai sumber, Kiai Muchammad Muchtar Mu'thi, merupakan tokoh agama yang juga seorang mursyid Thoriqoh Shiddiqiyah. Ia merupakan sosok yang disegani dan sangat berpengaruh dengan memiliki jemaah yang diklaim mencapai 5 (lima) juta orang.
Tokoh agama yang dikenal banyak orang dengan nama Kiai Tar ini memiliki garis keturunan keluarga tokoh agama. Ia merupakan putra dari seorang Kiai di Ploso, Kabupaten Jombang yang bernama H Abdul Mu'thi. H Abdul Mu'thi merupakan putra dari pendiri Pesantren Kedungturi yang bernama Kiai Ahmad Syuhada.
Baca Juga: Kemenag Bekukan Ponpes Shiddiqiyyah Jombang Usai Mas Bechi Ditangkap karena Kasus Pencabulan Santri
Kiai Tar lahir di Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang pada Minggu Kliwon, 14 Oktober 1928 atau 28 Rabiul Awal 1347 H. Kiai Tar merupakan putra ke 6 (enam) dari H Achmad Mu'thi dengan istri Nyai Nasichah. Bisa dibilang Kiai Tar adalah anak ke 12 dari total 17 anak H Achmad Mu'thi dari 2 (dua) pernikahannya.
Kiai Tar Kecil
Berasal dari keluarga dengan background pesantren, Tar kecil sangat akrab dengan ilmu agama. Tidak terlepas pula dengan berbagai pelajaran pengetahuan umum yang ia dapatkan. Hal tersebut tidak terlepas dari didikan sang ayahandanya, H Achmad Mu'thi.
Pendidikan Kiai tar dilakoninya di dua pesantren besar di Jombang. Yakni, Ponpes Darul Ulum, Rejoso dan Ponpes Bahrul Ulum, Tambakberas. Pendidikan pesantren dijalaninya saat menginjak usia remaja.
Ternyata pendidikan Kiai Tar tidak semulus yang dibayangkan. Di Ponpes Darul Ulum, Rejoso, Kiai Tar menempuh pendidikan hanya 6 bulan. Sedangkan di Ponpes Bahrul Ulum, Tambakberas hanya ditempuh selama 8 bulan.
Ternyata, selama di Pesantren Rejoso, dirinya dikenal sebagai santri yang nakal, beberapa masalah kerap dilakukannya baik berupa pembangkangan maupun provokasi hingga berujung pada dikeluarkannya dari Ponpes tersebut.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
LPSK Pastikan Lindungi Santriwati Korban Anak Kiai Jombang
-
Kemenag Bekukan Ponpes Shiddiqiyyah Jombang Usai Mas Bechi Ditangkap karena Kasus Pencabulan Santri
-
Daftar 5 Tersangka Kasus Menghalangi Penangkapan Moch Subchi Al Tsani, Lengkap Perannya Masing-masing
-
Pelaku Pencabulan di Jombang Menyerahkan Diri, Polisi Tetapkan Lima Tersangka
-
Kasus Anak Kiai Jombang, Lima Orang Jadi Tersangka
Tag
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
-
Sah! Sri Mulyani Lantik Bimo Wijayanto dan Djaka Budi Utama jadi Bos Pajak dan Bea Cukai
Terkini
-
Bagi-bagi 3 Link Saldo DANA Kaget Hari Ini, Buruan Klaim! Berpeluang dapat Rp149 Ribu
-
Jadi Sumber Ekonomi, Sampah Bisa Dilacak dan Menghasilkan Uang
-
Akhir Musim, Persebaya Bakal Dikawal Ratusan Bonek "Terbang" ke Australia
-
Khofifah Turun Tangan Langsung! Pencarian Korban Longsor Trenggalek Dipercepat dengan Anjing Pelacak
-
Dari Daun Kelor ke Cuan: Kisah Sukses Pengusaha Wanita Manfaatkan KUR BRI