SuaraJatim.id - Bharada E memenuhi panggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia untuk menjalani pemeriksaan kasus kematian Brigadir J, siang ini.
Bharada E sebelumnya disebut polisi terlibat baku tembak di rumah Kepala Divisi Propam Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo dan menewaskan Brigadir J. Tetapi penyebab kematian Brigadir J kemudian dipertanyakan keluarganya karena mereka curiga Brigadir J menjadi korban pembunuhan berencana berdasarkan bukti-bukti yang mereka miliki.
Ini merupakan kemunculan Bharada E yang pertama di publik setelah kasus kematian Brigadir J mencuat.
Dia tidak memberikan pernyataan apapun kepada wartawan ketika baru tiba di Komnas HAM. Bharada E langsung memasuki gedung.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan pemeriksaan terhadap tujuh ajudan Sambo hari ini untuk mengonfirmasi sejumlah informasi yang beredar di publik, terutama mengonfirmasi apakah betul terjadi baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di rumah Ferdy Sambo.
Pemeriksaan akan dilakukan dengan dua metode, setiap saksi diperiksa secara sendiri-sendiri dan kemudian secara bersamaan.
"Karena kami kepengen tahu detail apa yang terjadi, konteksnya apa dan sebagainya," kata Anam.
Keterangan tujuh ajudan Ferdy Sambo penting bagi Komnas HAM untuk membantu merekonstruksi peristiwa.
"Memang salah satu tugas Komnas HAM yang paling penting adalah membuat rangkaian peristiwa. Jadi ADC ini menjadi salah satu pilar utama dalam konstruksi peristiwa dan bagaimana melihat peristiwa kematian Brigadir J ini," kata Anam.
Baca Juga: Cuma Menunduk saat Muncul di Komnas HAM, Begini Tampang Bharada E Terduga Penembak Brigadir J
"Jadi kami ingin komprehensif, analisa-analisa yang berkembang di publik saat ini, kami kepingin tahu persis apa dan bagaimana peristiwa itu terjadi," Anam menambahkan. [rangkuman laporan Suara.com]
Berita Terkait
-
Hendra Kurniawan Batal Dipecat Polri, Istrinya Pernah Bersyukur 'Lepas' dari Kepolisian
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Mantan Saksi Ahli Kasus Ferdy Sambo Untungkan Nikita Mirzani, Sebut Tak Ada Pemerasan
-
Jenderal 'Pemecat Sambo' Jadi Penasihat Prabowo: Misi Bersih-Bersih Polri Dimulai?
-
Rekam Jejak Ahmad Dofiri, Jenderal Pemecat Ferdy Sambo yang Kini Dipercaya Prabowo Reformasi Polri
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Aktivitas Gunung Semeru Belum Stabil, Awan Panas Masih Mengancam!
-
Pengungsi Erupsi Gunung Semeru Mulai Pulang, BNPB Pastikan Situasi Membaik!
-
Erupsi Semeru Tak Ganggu Penerbangan di Bandara Notohadinegoro, Begini Kondisi Terkini
-
Cara Daftar KKS Pakai HP Kini Makin Mudah, Begini Syarat dan Aplikasi Resminya!
-
Kronologi Tewasnya 6 Santri Ponpes Jabal Quran Socah Bangkalan, Tenggelam di Bekas Galian C!