SuaraJatim.id - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Myanmar menghentikan aksi kekerasan di negara setempat. Selain itu, meminta pembebasan semua tahanan politik.
Utusan khusus PBB untuk Myanmar, Noeleen Heyzer menyerukan agar kekerasan segera diakhiri. Semua tahanan politik juga diminta untuk dibebaskan.
Noeleen Hayzer telah bertemu dengan pemimpin kudeta, Min Aung Hlaing pada hari Rabu.
Noeleen secara langsung mendesak Min Aung Hlaing untuk memberlakukan moratorium pada semua eksekusi di masa depan. Ini kunjungan pertamanya ke negara bermasalah itu sejak pengangkatannya tahun lalu.
Baca Juga: Junta Militer Myanmar Pindahkan Aung San Suu Kyi ke Penjara
Militer Myanmar mengkudeta kekuasaan demokratis pada Februari 2021, beberapa jam sebelum parlemen baru negara itu dijadwalkan duduk. Militer kemudian menahan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan anggota pemerintahan sipilnya.
Sejak itu, Aung San Suu Kyi diadili dan dipenjarakan atas banyak tuduhan yang dinilai diada-ada oleh banyak pihak di Myanmar.
Bahkan Aung San Suu Kyi juga masih dijerat lagi dengan lebih banyak lagi tuduhan. Ribuan aktivis anti-kudeta juga ditangkapi dan ditahan.
"Sekitar 2.215 orang telah tewas dalam tindakan keras militer terhadap warganya sendiri," kata Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, yang telah melacak kekerasan tersebut seperti diberitakan dari Timesindonesia.co.id jejaring Suara.com, Kamis (18/7/2022).
Akhir bulan lalu, rezim militer mengeksekusi empat aktivis politik di Myanmar yang untuk pertama kali menggunakan hukuman mati setelah lebih dari 30 tahun. Di antara yang dieksekusi mati itu adalah Phyo Zeya Thaw, mantan legislator dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi.
Baca Juga: Militer Myanmar Pindahkan Aung San Suu Kyi ke Penjara di Naypyidaw
Dilansir Al Jazeera, utusan PBB Noeleen Heyzer itu juga menyerukan segera diakhirinya kekerasan dan pembebasan semua tahanan politik, termasuk mantan penasihat Aung San Suu Kyi, Sean Turnell, ekonom asal Australia .
Berita Terkait
-
Gempa Magnitudo 5 Guncang Mandalay, Myanmar Kembali Bergetar
-
Myanmar Berkabung: 7 Hari Masa Berkabung Nasional Usai Gempa Dasyat
-
Viral Video Nenek dan Cucunya Selamat dari Maut usai 15 Jam Terjebak di Reruntuhan Gempa Myanmar
-
BKSAP DPR RI Desak Junta Myanmar Hentikan Pengeboman Warga Sipil Pasca Gempa 7,7 SR
-
Misi Kemanusiaan di Tengah Lebaran, Tim Aju BNPB Terbang ke Myanmar Pasca Gempa
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Mengatur Pola Makan Sehat Selama Lebaran, Ini Tips dari Dosen Gizi Universitas Airlangga
-
Antusiasme Tinggi, 75.483 Penumpang Gunakan Kereta Api pada Hari Pertama dan Kedua Lebaran 2025
-
Banjir Kepung Ngawi: 15 Desa Terdampak
-
Kronologi Mobil Elf Berpenumpang Terbakar di Tol Madiun
-
Ngerinya Petasan di Blitar Meledak Lukai Tuannya, 4 Remaja Dilarikan ke Rumah Sakit