Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 19 Agustus 2022 | 07:10 WIB
Ilustrasi HIV di Jawa Timur. [Envato Elements]

SuaraJatim.id - Kasus human immunodeficiency virus atau HIV di Jawa Timur jadi perhatian serius. Tercatat sepanjang 2022 ini berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jatim, ada sebanyak 3.328 kasus baru.

Kota Surabaya menduduki urutan pertama jumlah kasus HIV baru, yakni mencapai 317 kasus. Menyusul, Banyuwangi dengan 306 kasus, dan Jember dengan 278 kasus.

“Penemuan kasus terendah di Kota Batu dengan temuan sebanyak 4 kasus baru,” ungkap Kepala Dinkes Provinsi Jatim dr Erwin Astha Triyono mengutip dari beritajatim.com, Kamis (18/8/2022).

Erwin menerangkan, berdasarkan data sebaran Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) di Jatim hingga Juli 2022, ODHA yang sedang menerima pengobatan di Jatim ada sebanyak 21.610 ODHA.

Baca Juga: Demi Buktikan Cinta, Gadis 15 Tahun Suntik Diri Sendiri dengan Darah Pacar yang Kena HIV

“Jumlah terbanyak pada Kota Surabaya yaitu 4.461, diikuti Kota Malang sejumlah 1.1586, dan Banyuwangi sejumlah 1.238. Kabupaten Sampang memiliki sebaran ODHA terendah sebanyak 33 ODHA,” urai Erwin.

Ia menyebut, Pemprov Jatim sendiri terus melakukan upaya pencegahan dan pengendalian HIV. Di antaranya adalah melakukan penemuan sedini mungkin dengan cara mengadakan mobile clinic pada populasi kunci, tes HIV pada calon pengantin dan juga ibu hamil.

Selain itu, pihaknya juga melakukan peningkatan penjangkauan pada populasi kunci (LSL atau Laki-laki Seks Laki-laki, Waria, PSK, dan Penasun) dalam upaya pencegahan penularan HIV. Hingga melakukan upaya preventif dengan pemberian PrEP (Pre Exposure Prophilaxis) dan PEP (Post Exposure Prophylaxis), kondom, lubrikan dan juga jarum suntik untuk pencegahan prapajanan.

Load More