SuaraJatim.id - Sejumlah tiga mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya jadi korban pengeroyokan. Akibatnya, ketiganya mendapatkan perawatan medis akibat luka-luka yang diderita.
Pelaku pengeroyokan disinyalir mencapai puluhan mahasiswa selaku panitia Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Kamis (1/9/2022) lalu.
Diketahui, ketiga korban tersebut bernama Muhammad Maulana, Agung Laksono, dan Multazam.
Koordinator Bidang Kerja Sama, Kelembagaan, dan Humas UINSA Ahmad Firdausi menjelaskan, kronologis peristiwa berawal saat tiga mahasiswa yang bukan panitia PBAK mengibarkan bendera Organisasi Mahasiswa Eksternal (Ormek) saat pelaksanaan PBAK 2022, pada Kamis (1/9/2022). Pengeroyokan di gedung Twin Tower terjadi sekitar pukul 17.15 WIB.
Baca Juga: Setengah Tak Percaya, Menaker Akhirnya Terpilih Jadi IKA Uinsa
“Kesepakatannya saat pelaksanaan kegiatan PBAK hanya boleh memakai atribut UINSA dan fakultas,” kata Firdaus mengutip dari Beritajatim.com jejaring Suara.com, Sabtu (3/9/2022).
Dipicu aksi tersebut, lanjut dia, terjadi kesalahpahaman.
“Kesalahpahaman itu dipicu karena adanya kegiatan yang berlangsung dari pagi sampai menjelang malam, sama-sama lelah, jiwa muda, terjadilah kejadian yang memprihatinkan kami semua,” ujarnya.
Ketiga mahasiswa itu akhirnya membuat laporan ke Polsek Wonocolo atas dugaan penganiayaan.
“Sampai terjadi saling lapor,” kata Firdaus.
Baca Juga: UINSA Surabaya Dukung Kementerian Agama Terbitkan Pedoman Penggunaan Pengeras Suara Masjid
Mengetahui hal itu, pihak kampus kemudian bergegas melakukan upaya mediasi kepada tiga mahasiswa dan panitia PBAK tersebut.
“Sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Difasilitasi oleh dekanat dan rektorat. Kami mediasi, kami pertemukan, diajak ngomong baik-baik sudah selesai. Saling memaafkan. Itu kan kesalahpahaman saja,” kata Firdaus.
Berita Terkait
-
Persebaya Surabaya Kembali ke Jalur Kemenangan, Kans Menjadi Juara Masih Terbuka?
-
Dari Bandara ke Meja Makan: Jejak Pertemuan Rahasia Zarof Ricar, Lisa Rachmat, dan Dadi
-
Belum Dilirik PSSI, Pemain Keturunan Medan-Surabaya Debut Starter Bikin Jong Ajax Menang Besar
-
Persis Solo Ingin Jaga Tren Positif, Ini Target Ong Kim Swee
-
Dewa United Makin Perkasa, Persija Jakarta Senasib dengan Persebaya
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Pertamina EP Sukowati Field Angkat Bicara Cairan di Ngampel Bojonegoro, Bukan Limbah?
-
Berkaca Pada Kasus Siti Salihah, Anggota DPRD Jatim Sebut Kepulauan Sumenep Butuh Ambulans Laut
-
Nahas! Nenek Suparmi Tertimpa Reruntuhan Bagian Rumah Saat Mau Wudlu
-
Jalani Tes Kesehatan Jelang Pelantikan, Gubernur dan Wagub Jatim Terpilih Dipastikan Dalam Kondisi Sehat
-
Warga Ngampel Bojonegoro Mengeluh Sawahnya Diduga Terembes Limbah dari Pengeboran Minyak