Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Rabu, 07 September 2022 | 14:06 WIB
Mahasiswa memblokir jalur nasional di Mojokerto, demo menolak kenaikan harga BBM subsidi, Rabu (7/9/2022).[Suara Jatim/Zen Arivin]

SuaraJatim.id - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Mahasiswa Mojokerto Raya melakukan aksi penolakan kenaikan harga BBM. Tak hanya membakar ban, ratusan mahasiswa ini juga memblokir jalan nasional.

Pantauan di lokasi, aksi demonstrasi ini dimulai sekira pukul 10.30 WIB. Ratusan mahasiswa berbagai elemen dari HMI, GMNI, PMII, BEM, IMM melakukan long march dari terminal Kertajaya Mojokerto.

Saat melintas di Simpang Empat Kenanten, ratusan mahasiswa ini berhenti dan memblokir jalan. Salah seorang mahasiswa yang memegang megaphone kemudian melakukan orasi, sementara yang lain menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Akibatnya jalur nasional trans jawa itu pun sempat tersendat. Lantaran para mahasiswa memblokir seluruh akses jalan. Usai melakukan orasi, para mahasiswa ini kemudian melanjutkan aksi dengan mendatangi gedung DPRD dan Pemkot Mojokerto.

Baca Juga: Korsleting Listrik, Rumah Dua Lantai di Mojokerto Terbakar

Selama hampir 30 menit para mahasiswa bergantian melakukan orasi. Para demonstran juga meminta agar para wakil rakyat keluar menemui mereka. Akan tetapi, permintaan itu belum dituruti, hingga akhirnya para mahasiswa membakar ban meski dalam penjagaan ketat pihak kepolisian.

Pasca itulah Pimpin DPRD Kota Mojokerto menemui mereka. Yakni Ketua DPRD Sunarto, serta dua wakil pimpinan yakni Junaidi Malik dan Sony Basuki Rahardjo. Sementara dari Pemkot Mojokerto diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Gaguk Try Prasetyo.

Salah satu koordinator aksi Ahmad Rofi'i mengatakan, ada 3 tuntutan yang diajukan para mahasiswa ini. Diantaranya, mendesak pemerintah mencabut kebijakan menaikan harga BBM subsidi sebesar Rp 10.000.

"Tuntutan kita ada 3, pertama pencabutan kenaikan BBM bersubsidi, pengawasan penyaluran BLT (Bantuan Langsung Tunai) dan pembuatan Perwali untuk menjaga stabilitas harga pangan di Kota Mojokerto," ujar Rofi'i Rabu (7/9/2022).

Menurutnya kenaikan harga BBM subsidi ini akan menberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat. Lantaran bukan tindak mungkin harga kebutuhan pokok juga akan melejit dengan tingginya harga BBM.

Baca Juga: Perlintasan Kereta Api Tanpa Palang Pintu di Mojokerto Makan Korban, Ibu Tewas Anak Luka Parah

"Kami juga mendesak agar pemerintah menaikan UMR (Upah Minimun Regional). Karena dengan kenaikan BBM hampir 30% otomatis pendapatan masyarakat juga harus naik, untuk menutupi kenaikan harga bahan pokok yang juga pasti naik," ungkapnya.

Load More