SuaraJatim.id - Pernyataan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo beberapa waktu lalu terkait temuan 46 botol diduga minuman keras di Stadion Kanjuruhan Malang berbuntut panjang.
Kali ini Komisi untuk Orang Hilang dan Tindakan Kekerasan (KontraS) mempertanyakan temuan pihak kepolisian soal botol minuman keras (miras) tersebut. Kontras menilai hal itu jelas kebohongan publik.
Hal ini disampaikan Sekjen KontraS Andy Irfan. Ia mengatakan, klaim polisi bahwa penonton mabuk di dalam stadion gara-gara temuan botol minuman keras tidak terbukti.
"Klaim polisi bahwa sejumlah penonton mabuk dan ditemukan alkohol itu adalah kebohongan publik," ujar Andy, dikutip dari timesindonesia.co.id jejaring media suara.com, Kamis (13/10/2022).
Terkait botol minuman keras di dalam stadion itu, investigasi yang dilakukan oleh Tim Narasi ternyata botol-botol tersebut bukan miras, melainkan obat ternak untuk PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).
Dikutip dari unggahan video Tim Narasi di akun Twitter @NarasiNewsroom, ditemukan fakta bahwa botol yang diduga miras tersebut ternyata obat untuk hewan ternak yang mengalami Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hal itu juga ditegaskan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, Nazaruddin Hasan. Ia meluruskan klaim polisi menemukan sejumlah botol berisi minuman keras (miras) oplosan dari Stadion Kanjuruhan.
Di sisi lain, kata Andy, pihak Panitia Pelaksana (Panpel) sendiri juga telah membuat peraturan yang cukup ketat terkait botol miras. Setiap penonton dilarang membawa botol kaca dalam stadion.
Terlebih, jika memang ada miras yang ditaruh dalam botol plastik, protokolnya sejumlah pihak keamanan harusnya mencium bau minuman yang dibawa oleh para suporter.
Baca Juga: Usai Diperiksa Komnas HAM, Indosiar: Otoritas Final ada di LIB
"Yang bisa masuk hanya botol plastik. Kalaupun didalamnya diganti dengan alkohol, protap-nya itu sudah benar. Semua minuman yang dibawa itu harus dicium dulu," ungkapnya.
Kemudian, Andy juga menyampaikan bahwa di setiap pintu juga sudah ada 3 personel pengamanan. Mulai dari Polisi, TNI hingga Steward.
"Di setiap pintu ada 3 personel dari Steward, polisi dan TNI. Artinya kontrol pengamanan penuh bisa dikendalikan oleh personel polisi yang bertanggungjawab disitu," ucapnya.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo membeberkan temuan 46 botol, diantaranya ada yang bekas minuman beralkohol dan juga ada botol yang berisi cairan yang diduga miras.
"Di area stadion memang ditemukan barang bukti diduga miras sebanyak 46 botol. Sementara di area tribun itu sendiri ditemukan sisa-sisa botol minuman," terang Dedi beberapa waktu lalu.
Sebelum pihak kepolisian memastikan temuan tersebut untuk diperiksa di labfor, ada bantahan dari Kadispora Kabupaten Malang, Nazaruddin Hasan.
Nazaruddin menyebutkan bahwa apa yang ditemukan pihak kepolisian tersebut bukan botol berisi miras, melainkan ramuan obat untuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
"Itu racikan yang dibuat oleh salah satu pemuda pelopor Kasembon untuk obat penyakit mulut dan kuku yang waktu itu banyak menyerang ternak sapi," kata Nazaruddin.
Berita Terkait
-
Timnas Indonesia Kalah, Adab Erick Thohir ke Gibran Jadi Gunjingan: Harusnya ke Korban Tragedi Kanjuruhan
-
Jelang Timnas Indonesia vs Jepang, Media Asing Singgung Tragedi Kanjuruhan
-
2 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Pukulan Telak, dan Titik Balik Sepak Bola Indonesia
-
Refleksi Dua Tahun Tragedi Kanjuruhan: Trauma Belum Hilang, Keadilan Masih Buram
-
Omongan Ridwan Kamil Soal Tragedi Kanjuruhan Tuai Kemarahan di X: Tidak Bisa Lebih Rendah Lagi...
Tag
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
Terkini
-
Survei Pilgub Jatim Versi Poltracking: Makin Mengerucut Jelang Detik-detik Akhir
-
Cawagub Risma akan Normalisasi Sungai Kali Porong untuk Sumber Air: Kalau Beli Mahal
-
Terkuak Pemicu Pembacokan Sampang, Polda Jatim Beberkan Motif Sebenarnya
-
Dok! APBD Jatim 2025 Disahkan, Intip Rinciannya
-
Pengamat: Ketokohan Khofifah-Emil Ternyata Jadi Magnet Pemilih Mataraman