Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 17 Oktober 2022 | 08:24 WIB
Tim Densus 88 Saat mengamankan pelaku teror namun melawan [Foto: Antara]

SuaraJatim.id - Seorang pegawai negeri sipil guru SDN di Kabupaten Sampang Madura Jawa Timur ditangkap Tim Densus 88 Antiteror. Ia diduga terlibat jaringan terorisme, Minggu (16/10/2022).

Kabar ini disampaikan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sampang Jawa Timur AKBP Arman. Guru PNS yang ditangkap tersebut berinisial S. Ia selama ini mengajar di SDN Gunung Sekar Kelurahan Gunung Sekar Kabupaten Sampang.

"Ia benar," kata Arman, dikutip dari ANTARA kemarin.

Terduga ditangkap di sekitar area Monumen Trunojoyo, Kota Sampang, pada 13 Oktober 2022 dan selanjutnya dilakukan penggeledahan di rumah tinggal S di Jalan Merapi, Kelurahan Rongtengah, Kota Sampang.

Baca Juga: Seorang ASN di Sampang Ditangkap Densus 88

Sejumlah barang bukti berupa buku yang berisi tentang teroris dan paham radikal disita petugas.

"Saat ini terduga telah dibawa Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri," ujar kapolres.

Kapolres mengaku tidak mengetahui jaringan terduga teroris S karena merupakan kewenangan Tim Mabes Polri.

Pada proses penangkapan, kata dia, Polres Sampang hanya membantu melakukan pengamanan karena eksekusi langsung oleh Tim Mabes Polri.

Penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Pulau Madura sebagaimana di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, pada 13 Oktober 2022 ini merupakan kali kedua di Madura.

Baca Juga: Polisi Sampang Mengonfirmasi Penangkapan ASN Terduga Teroris

Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri telah menangkap terduga teroris berinisial MA, anggota Jamaah Islamiyah (JI) di Jalan Raya Dr Cipto, Desa Kolor, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

MA adalah pentolan JI dan menjabat sebagai Korda Sumenep, di Pulau Madura. Kala itu, Tim Densus 88 Antiteror menggeledah rumah terduga dengan menyita sejumlah barang bukti berupa busur dan anak panah.

MA diketahui merupakan tuan rumah sekaligus peserta dalam pertemuan dengan tim laznah di rumahnya di Sumenep pada Juni 2020.

Load More