Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 02 November 2022 | 15:08 WIB
Acara balap motor dibubarkan takmir masjid di Madura [Foto: Tangkapan layar Instagram]

SuaraJatim.id - Media sosial sempat dihebohkan dengan aksi pembubaran paksa yang dilakukan oleh takmir dan remaja masjid Jami Sumenep, Jawa Timur ( Jatim ), pada acara Road Race Bupati Cup, Minggu (30/10/2022).

Sebelumnya disebutkan jika pembubaran tersebut dilatarbelakangi karena panitia acara tidak mengindahkan waktu salat dhuhur.

Terbaru, diketahui jika permasalahannya tidak hanya soal mengganggu salat dhuhur, tetapi juga perihal panitia yang diduga kurang melakukan koordinasi.

Dilansir dari akun instagram @majeliskopi08, ternyata acara yang digelar dalam rangka HUT Kabupaten Sumenep ke-753 itu juga membuat akses masyarakat ke masjid tertutup.

Baca Juga: Kepala Sekolah Terlibat Teroris di Sumenep, Padahal Sudah Dibina NKRI Harga Mati

Akun tersebut juga mengunggah sebuah video yang memperlihatkan seorang pria yang protes karena tidak bisa masuk ke area masjid karena jalan ditutup.

Pria tersebut protes pada seorang petugas kepolisian yang berjaga di event tersebut.

"Ini orang mau ke masjid, ngapain ditutup jalannya. Acaranya di mana ditutupnya di mana," ujar pria tersebut.

Petugas tersebut pun terdengar mencoba memberi penjelasan.

Pada tayangan selanjutnya tampak seorang takmir masjid menyiramkan bensin ke ban yang dijadikan pembatas acara balap motor tersebut. Pria tersebut bahkan sempat berteriak dirinya siap mati.

Baca Juga: Terlibat di World Superbike, APLog Hadirkan Podcast Edisi Spesial Mandalika Series

"saya siap mati, tembak saya sekarang," ujarnya usai menyiramkan bensin.

Dalam unggahan dijelaskan, terdapat dua poin keberatan yang dilontarkan oleh pengurus masjid. Yakni jalan masuk ke arah masjid ditutup, serta event road race masih berjalan ketika menjelang pelaksanaan salat dhuhur.

Salah satu pengurus masjid Jami Sumenep, Fauzi Alqadiri mengatakan, baru kali ini pihaknya menolak acara hari jadi Sumenep.

"baru kali ini kami tolak kegiatan Hari Jadi Sumenep. Panitia sudah melanggar dalam aturan. Apa susahnya untuk istirahat barang 10 sampai 15 menit. Setelah salat silahkan dilanjut," ujarnya.

Unggahan tersebut lantas mendapat beragam komentar dari warganet.

"saya juga penggiat hobi balap road race, tapi kalau gini saya belain warga masa iya gak menghormati masjid. Wajar orang-orang pada ngamuk panitia ngawor," ujar santoso***

"bupati dan panitia terlucu, coba cek kesehatan dulu. Kalau tahu itu jalan arteri coba dipikirkan lebih matang, pentingnya punya lahan seperti tempat parkir stadion untuk ajang balap, ngga cuma ibadah yang kalian rugikan tapi juga mobilitas masyarakat itu sendiri," kata anggri***

"kurang koordinasi panitianya. Minimal beberapa menit sebelum adzan dhuhur istirahat dulu kan gapapa. Kasih jalan juga buat yang ke masjid," imbuh pradana***

"salah panitianya, bukan bupati," kata agus***

"lagian kalau gak punya arena balap ngapain maksa sih, kan bahaya juga kalau gak sesuai dengan keamanan," ujar retro***

"bubarkan saja sekiranya mereka tidak tahu waktunya sholat," komen ryan***

Kontributor : Fisca Tanjung

Load More