Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Minggu, 06 November 2022 | 09:41 WIB
Pohon tumbang di Magetan [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Cuaca skstrem hujan angin kencang menerpa sejumlah wilayah di Jawa Timur ( Jatim ). Di Magetan kemarin, angin kencang menyebabkan pohon-pohon bertumbangan, Sabtu (05/11/2022).

Pohon tumbang ini sempat melintasi jalan raya dan menyebabkan kemacetan cukup lama. Bahkan pohon yang tumbang ini ada yang menimpa bangunan toko milik warga setempat dan menyebabkan kerusakan cukup parah.

Warga dan anggota Polsek Takeran langsung membantu melakukan evakuasi pohon tumbang tersebut. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Hal itu dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Magetan AKP Budi Kuncahyo.

Saat itu hujan mengguyur sekitar pukul 15.00 WIB. Tepat pada pukul 15.25 WIB Polsek Takeran mendapatkan laporan jika salah satu toko buah di pinggir jalan Raya Takeran Madiun masuk desa Madigondo tertimpa pohon talok.

Baca Juga: Diterjang Angin Kencang dan Hujan Deras, Pohon Tumbang di 20 Titik Wilayah Jakarta Selatan

"Pada Sabtu tanggal 5 November 2022, sekitar pukul 15.25 Wib di Jalan raya Jurusan Takeran – Madiun tepatnya di pinggir Desa Madigondo, Takeran telah terjadi pohon jenis Talok yang berdiameter 20 cm dan tinggi 3 meter tumbang sehingga menutup sebagian jalan raya. Serta menimpa bangunan toko buah milik Saudara Djumono," katanya, Sabtu (5/11/2022).

Dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, usai mendapatkan laporan, petugas pun langsung menuju ke lokasi. Sesampainya di lokasi petugas melakukan pengaturan arus guna memperlancar arus lalu lintas.

Selain itu, bersama-sama warga masyarakat Desa Madigondo memotong batang dan ranting pohon talok yang menutup separuh jalan serta menerapkannya di pinggir jalan.

Sekitar 16.10 Wib seluruh kegiatan evakuasi bencana alam pohon tumbang selesai sehingga arus lalu lintas jurusan Takeran Kec. Takeran – Gorang gareng kembali normal.

"Karena pohon tumbang ini, arus lalu lintas sempat terganggu dan atap bagian depan toko buah milik Djumono mengalami kerusakan. Kerugian ditaksir mencapai Rp500.000. Beruntung tidak ada korban jiwa maupun yang terluka dalam kejadian ini," kata Budi.

Baca Juga: Pamit Bayar Hutang Difabel Asal Magetan Ditemukan Mengambang di Waduk Gonggang

Budi mengimbau agar masyarakat di wilayah Magetan selalu berhati-hati dan waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem. Dia meminta masyarakat yang butuh bantuan agar segera menghubungi polisi atau instansi terkait. Khusus untuk polisi langsung menelepon 110 dan akan terhubung dengan kantor polisi terdekat.

Diketahui, BMKG Juanda masih memperingatkan adanya potensi hujan deras mulai tanggal 4 November 2022 hingga 10 November 2022. Seluruh wilayah Jawa Timur termasuk Magetan berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi.

Masyarakat diminta untuk selalu waspada dan melakukan mitigasi bencana dengan membersihkan saluran air, menebang pohon yang berpotensi tumbang, serta menjauhi area yang rawan terjadi bencana.

Banjir bandang di sejumlah daerah

Selain hujan angin yang menerjang Magetan, sejumlah daerah di Jatim juga diterjang banjir bandang.  Di Kabupaten Trenggalek banjir bandang setinggi satu meter merendam ratusan rumah warga.

Banjir ini terjadi pada Sabtu hingga Minggu (05-06/11/2022). Banjir bandang setinggi satu meter ini merendam ratusan rumah warga di tiga desa kawasan pesisir kabupaten tersebut. Tiga desa ini berada di Kecamatan Munjungan.

Banjir bandang ini terjadi akibat luapan air Sungai Bungur, Sentolo dan Sungai Tawing, setelah hujan lebat disertai angin mengguyur daerah itu.

Banjir kiriman dari wilayah pegunungan yang dipicu hujan deras menjadi semakin parah karena air laut sedang pasang. Akibatnya, aliran sungai menuju muara menjadi tidak lancar.

"Banjir mulai terjadi tengah malam, sekitar pukul 24.00 WIB dan berangsur surut pada pagi harinya," kata Camat Munjungan Yusuf Widharto, dikutip dari ANTARA, Minggu (06/11/2022).

Belum ada laporan korban jiwa. Hingga berita ini ditulis, Widharto mengatakan tim gabungan masih melakukan identifikasi di lapangan.

"Sementara ini kami belum ada laporan warga mengungsi. Untuk pastinya kami masih akan melakukan identifikasi di lapangan, termasuk semua aspek yang terdampak. Karena kejadiannya baru tadi malam, jadi masih dicek dan didata dulu di lapangan kondisinya seperti apa," katanya.

Banjir bandang ini merupakan yang kedua dalam sepekan terakhir. Banjir serupa sebelumnya juga melanda wilayah Kecamatan Munjungan pada Jumat (4/11).

Load More