SuaraJatim.id - Peristiwa ambruknya seluncuran di Kenjeran Park Surabaya akhirnya menemui titik akhir. Ke-17 orang yang menjadi korban dalam kasus itu, akhirnya meminta agar kasus itu dihentikan.
Mereka tidak mau kasus itu berujung di pengadilan, sehingga memutuskan damai dengan pihak pengelolah. Seperti disampaikan Taufik, orangtua Akbar Romadhoni (13) korban Kenjeran Park.
Ia mengaku jika dirinya dan keluarga korban lainnya sudah sepakat untuk damai. Karena semua tuntutan yang korban berikan kepada manajemen telah terpenuhi.
"Santunan juga sudah dicairkan. Mudah-mudahan kasus ini cepat selesai supaya tidak mengganggu aktivitas. Kalau kasusnya berlanjut, akan menyita waktu dan mengganggu pekerjaan," katanya, Kamis (16/11/2022).
Baca Juga: 4 Insiden Warnai Sidang Vonis M Subchi, Terdakwa Pelecehan Seksual di PN Surabaya
Anaknya yang mengalami luka retak di pergelangan tangannya pun mendapat kompensasi. Yaitu berupa uang sebesar Rp 5 juta dan sembako. Pun seluruh pengobatan yang dilakukan anaknya mendapat pantauan dari manajemen kenpark.
"Alhamdulilah, anak saya waktu sebelum kejadian dalam keadaan sehat, sekarang juga sehat seperti semula," ungkapnya.
Sementara itu, Rafiqi Anjasmara, penasihat hukum salah satu tersangka mengatakan, sejak awal sebenarnya seluruh korban dan keluarganya tidak ingin memperkarakan masalah tersebut. Bahkan, pelapor sudah mencabut laporannya di Polres Tanjung Perak.
Namun walau sudah dicabut, kasus itu tetap berlanjut sampai Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak. Itulah yang membuat pelapor tersebut heran. Tetapi, semua korban itu, sudah mendatangi kejaksaan tersebut. Mereka meminta agar kasus itu dihentikan.
"Alhamdulillah difasilitasi Kepala Kejari Tanjung Perak. Kemudian oleh Kejari Perak diajukan Restorarif Justice ke Jampidum," kata Rafiqi.
Baca Juga: LIB Dirombak, Ini Harapan Pelatih Persebaya Aji Santoso
Alasan mereka untuk tidak melanjutkan kasus itu karena, sejak awal kejadian manajemen Kenjeran Park sudah bertanggungjawab. Yakni dengan memberi santunan. Termasuk memberikan pengobatan secara maksimal kepada para korban.
Juga beberapa korban kini diberikan pekerjaan di tempat wisata itu. “Jadi semua syarat RJ ini sudah terpenuhi. Sehingga, kami berharap pengajuan RJ ini bisa disetujui oleh pihak kejaksaan dalam hal ini Jampidum,” tambahnya.
Terpisah kasi intel Kejari Perak Putu Arya Wibisana saat dikonfirmasi membenarkan bahwa Kejari Tanjung Perak melakukan pra-RJ dalam perkara tragedi Kenpark.
"Ini masih Pra RJ, dan masih kita ajukan ke Jampidum. Syarat untuk pengajuan RJ sudah terpenuhi. Yakni adanya perdamaian dengan seluruh korban. Ancaman hukumannya juga kurang dari lima tahun dan tersangka bukan residivis," katanya.
Berita Terkait
-
4 Insiden Warnai Sidang Vonis M Subchi, Terdakwa Pelecehan Seksual di PN Surabaya
-
LIB Dirombak, Ini Harapan Pelatih Persebaya Aji Santoso
-
Moch Subchi Azal Tsani Diputus 7 Tahun Penjara, Keluarga Marah Teriak-teriak di Persidangan
-
Wawali Kota Surabaya Armuji Didemo Gara-gara Video Sidak untuk Konten TikTok
-
Simbol Sukesnya KTT G20 di Bali, Polisi Surabaya Gunakan Motor Listrik untuk Patroli
Terpopuler
- Serie A Boy: Joey Pelupessy Keceplosan Ungkap Klub Baru Jay Idzes?
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- Visa Furoda Tak Terbit, Ivan Gunawan Tetap Santai Bagi-bagi Makanan di Madinah
- Honda GL Max Lahir Kembali untuk Jadi Motor Pekerja, Harga Setara CB150 Verza
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
Pilihan
-
Ole Romeny Cs Digembleng Keras, Manajer Ungkap Kondisi Pemain Timnas Indonesia
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah Rp 2 Jutaan Terbaik Juni 2025, Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah Seharga iPhone 15 Pro Max, Tetap Nyaman Meski Sudah Tak Zaman
-
'Tim Kami Seperti Lelucon': Media China Pesimistis Jelang Lawan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi Skincare BPOM Harga Terjangkau, Terbaik Bikin Kulit Glowing dan Sehat
Terkini
-
Meluruskan Niat Kurban Patungan: Pesan Bijak dari Gus Baha
-
Banyak Beri Kontribusi, BRI Raih Penghargaan Sustainable Impact in Women-Led Urban Agriculture
-
Ribuan Anak di Jatim Menikah Dini, yang Tak Tercatat Lebih Banyak?
-
Jaringan Uang Palsu di Ngawi Dibongkar, Kepala Desa Terlibat
-
Ajukan Kartu Kredit BRI Easy Card Kini Bisa Lewat Website, Cepat dan Praktis!