SuaraJatim.id - Setelah melakukan sejumlah kajian, akhirnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jawa Timur ( Jatim ) memutuskan bakal merelokasi 117 rumah.
Rumah-rumah itu direlokasi sebab masuk zona tidak aman yaitu berada di area tanah bergerak. Kasus ini sendiri sebelumnya sempat menjadi sorotan pemerintah setempat setelah warga pemilik rumah mengeluh tak aman.
Rencana relokasi itu disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bettryanto di Blitar, Rabu (23/11/2022).
"Kami sedang menyiapkan rencana lokasi. Sekarang kami usulkan 117 rumah untuk relokasi. Kami upayakan berbagai hal demi keselamatan warga," katanya dikutip dari ANTARA, Kamis (24/11/2022).
Ia mengatakan di Kabupaten Blitar terdapat beberapa daerah yang masuk zona tidak aman karena berada di area tanah gerak.
Beberapa daerah itu misalnya di Desa/Kecamatan Binangun, Desa Balerejo di Kecamatan Wlingi, kemudian Desa Kalitengah di Kecamatan Panggungrejo.
Terdapat juga Desa Purworejo Kecamatan Wates termasuk Desa Maron Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar
Untuk Desa/Kecamatan Binangun, sudah ada bangunan yang menjadi korban karena tanah bergerak, yakni bangunan masjid dan rumah marbot, pada Minggu (20/11) pagi. . Bangunan itu rusak karena tanah bergerak.
Kejadian tanah retak dilaporkan sejak 17 Oktober 2022. Tanah retak itu terjadi karena intensitas hujan yang cukup tinggi.
Baca Juga: Tanah Gerak-gerak, Rumah Warga Blitar Ambruk, Masjid Tertimbun Longsor
Pihaknya juga sudah meminta bantuan PVMBG Bandung untuk melakukan kajian terkait dengan tanah gerak di Kabupaten Blitar. Selain di Desa/Kecamatan Binangun, tim juga melakukan kajian di lokasi lainnya.
Dari hasil penjelasan PVMB bahwa jika sudah terbentuk rekahan saat hujan turun dengan potensi tinggi potensi terjadinya pergerakan tanah masih besar.
"Rekomendasinya adalah relokasi. Kemudian wilayah yang terdampak ditanami pohon tanaman keras tujuannya untuk menghambat pergerakan. Jika sudah ada rekahan tanah ditutup dengan tanah liat yang itu meminimalkan air masuk ke tanah, karena akan memicu tanah gerak," kata Ivong.
Pihaknya berharap pengajuan relokasi itu bisa disetujui oleh Gubernur Jawa Timur. Relokasi dilakukan sebagai upaya mitigasi dan demi keselamatan jiwa warga.
Terlebih lagi, dari laporan BMKG, curah hujan masih cukup tinggi antara Desember 2022 hingga awal Januari 2023.
Berita Terkait
-
Tanah Gerak-gerak, Rumah Warga Blitar Ambruk, Masjid Tertimbun Longsor
-
Warga Harus Hati-hati, Jalur Desa di Blitar Ini Ambles dan Longsor Sepanjang 100 Meter
-
Puting Beliung Menerjang Permukiman Warga Blitar, Belasan Rumah Rusak
-
Warga Binangun Blitar Geger, Janda Sebatang Kara Ditemukan Membusuk Dalam Rumah
-
Duhh! Pak Dariyan, Tukang Becak Blitar Tewas Ditabrak Pasangan Muda-mudi
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Blitar Jadi Sasaran? Modus Galang Donasi Ilegal WNA Pakistan Terulang Lagi, Berujung Deportasi
-
Gubernur Khofifah Dikunjungi 14 Dubes RI: Perkuat Diplomasi Ekonomi, Program Gerbang Baru Nusantara
-
DPRD Jatim Godok Revisi Kode Etik, Sesuaikan dengan Perkembangan Zaman
-
DPRD Jatim Desak Pemerataan Anggaran BPOPP: Sekolah Swasta Juga Mitra Negara
-
Gubernur Khofifah Optimistis FESYAR 2025 Mampu Akselerasi Ekonomi Syariah di Jawa Timur