SuaraJatim.id - Bunga, bukan nama sebenarnya, sedang pusing dengan impitan ekonomi yang terus menyesakkan dada. Jualannya di rumah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya. Ditambah, suaminya hingga kini belum kunjung mendapat pekerjaan.
Dia kemudian iseng mencari lowongan pekerjaan di media sosial Facebook. Tentu, pekerjaan yang tidak memerlukan ijazah perguruan tinggi. Ibu empat anak itu, tiba-tiba melihat unggahan lowongan pekerjaan ART. Dalam postingan itu, secara spesifik tidak menjelaskan penempatan pekerjaannya.
Lantaran sangat membutuhkan pekerjaan, dengan rasa percaya diri, dia langsung melamar pekerjaan itu. Tidak disangka, ibu tiga anak itu diterima di perusahaan tersebut.
Dia pun minta untuk berangkat ke Jakarta. Awal Desember 2022 lalu, dia berangkat ke Jakarta menggunakan bus.
Dari sanalah dia baru dijelaskan semua tentang pekerjaannya. Termasuk penempatannya, yakni Arab Saudi. Tanpa pikir panjang, Bunga menerima. Dengan lapang dada, dia harus meninggalkan anak dan suaminya di Jember, Jawa Timur.
Nanti di Arab Saudi, perempuan itu dijanjikan mendapat gaji sekitar 1.200 Riyal. Jika dikonversi ke rupiah, pendapatan Bunga dari pekerjaannya sebagai ART di negara tersebut hanya sebesar Rp4,7 juta. Hanya selisih Rp200 ribu dibanding upah minimum kota (UMK) Surabaya, diangka Rp4,5 juta.
"Saya pergi sendirian ke Jakarta. Saya dibiayai oleh perusahaan itu. Saya lupa nama perusahaannya,” kata Bunga saat ditemui di UPT Pelayanan dan Perlindungan Tenaga Kerja (P2TK) Disnakertrans Jatim, Sabtu (28/1/2023).
Rencana awal, dia akan berangkat melalui Bandara Soekarno-Hatta. Sekitar satu bulan lebih dia di Jakarta. Tiba-tiba, perusahaannya menyampaikan jika dirinya dan kawan-kawannya akan diberangkatkan melalui Bandara Juanda Surabaya.
"Kemarin kita diberangkatkan dari Jakarta ke Surabaya melalui jalur darat juga. Saya lupa, ada berapa kami dari Jakarta. Tapi, yang pasti, hanya saya yang dari Jatim,” bebernya.
Baca Juga: Enam Pekerja Migran Ilegal Indonesia Terciduk TNI AD Saat Hendak Berangkat ke Malaysia
Sesampainya di Bandara Juanda, mereka semua langsung diamankan oleh petugas gabungan dari, Kementerian Ketenagakerjaan, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim, Lanudal, Badan Intelijen Nasional (BIN).
Kepala Disnakertrans Jatim Imawan Estu Bagijo mengatakan, total PMI ilegal ini sebanyak 87 orang. Mereka semua akan diberangkatkan ke Arab Saudi.
Semua PMI ilegal itu, berasal dari beberapa perusahaan. Korban paling banyak berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Jawa Barat.
"Semua PMI ini perempuan. Mereka semua masih usia produktif. Sekitar 18-40 tahun," katanya.
Semua PMI itu, sementara waktu diberikan tempat tinggal di shelter P2TK Disnakertrans Jatim, di Bendul Merisi Surabaya. Di hari itu, mereka langsung melaporkan kasus PMI ilegal itu ke Polda Jatim.
Saat diperiksa oleh petugas, semua pekerja itu tidak memiliki dokumen resmi. Visa yang digunakan juga bukan untuk pekerja, melainkan perjalanan wisata.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
Terkini
-
Gelar Upacara HUT ke-80 RI di Grahadi, Pemprov Jatim Pecahkan Dua Rekor Dunia MURI
-
Jember Akhirnya Punya Penerbangan Langsung ke Jakarta! Cek Jadwalnya
-
Masyarakat Jawa Timur Khidmat Ikuti Upacara HUT ke-80 RI Bersama Gubernur, Wagub, dan Forkopimda
-
Kisah Syaifulah Rifai: Dari Teroris Kini Hormat Bendera Merah Putih
-
Catatan Strategis Banggar DPRD Jatim untuk Raperda P-APBD 2025