Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 22 Februari 2023 | 13:39 WIB
Banjir di kawasan Jombang [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Hujan dengan durasi panjang kemarin, Selasa (21/02/2023) sore hingga malam hari di sejumlah daerah di Jawa Timur ( Jatim ) menyebabkan banjir.

Di Lamongan sampai sekrang banjir belum surut. Begitu juga di Jombang, kemudian Pasuruan. Di Pasuruan, hujan menyebabkan debit Sungai Wrati meningkat lalu merendam sejumlah desa di Kecamatan Beji.

Kedua desa ini yakni Desa Kedungringin dan Kedungboto yang sampai pagi ini masih tergenang air. Ketinggian air saat ini mencapai kurang lebih 10 centimeter hingga 60 centimeter. Demikian disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Ridwan Haris

"Kemarin, (21/2/2023) hujan deras di wilayah Prigen, Trawas, Pandaan, dan Gempol. Semalam debit air sungai Wrati cukup tinggi kemudian meluber dan masuk kerumah warga," katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Rabu (22/2/2023).

Baca Juga: Aktivitas Warga Desa di Lamongan Ini Lumpuh Akibat Banjir

Akibat banjir ini, aktivitas warga sangat terganggu, terlihat beberapa warga yang menaiki gerobak guna menghindari air. Tak hanya itu warga juga terlihat sibuk membersihkan pelataran rumah miliknya.

Menurut keterangan Camat Beji, Wijaya mengatakan Desa Kedungboto terdapat 67 kartu keluarga yang terdampak banjir. Sedangkan untuk didesa Kedungringin ada sekitar 1500 kartu keluarga yang terdampak.

"Banjir kali ini gak sampai parah dibanding sebelumnya, kalau tahun kemarin parah. Saat ini Dinsos Kabupaten Pasuruan masih belum mendirikan dapur umum karna belum 24 jam," ujarnya.

Namun saat ini pemerintah desa telah memberi bantuan kepada warga berupa mie instan. Sedangkan untuk bantuan lainnya saat ini masih belum diberikan.

Jombang juga dikepung banjir

Baca Juga: Gaji Pantarlih Pemilu 2024 di Jombang Ternyata Segini, Lebih Tinggi dari 2019

Selain di Pasuruan, banjir juga melanda empat kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang. Kondisi terparah di Dusun Balongsono Desa Talunkidul Kecamatan Sumobito. Air di jalan setinggi satu meter, sedangkan air masuk rumah sekitar 20 cm.

Tiga kawan lainnya adalah Desa Pulor Lor Kecamatan Jombang Kota, Desa Mancilan dan Betek Kecamatan Mojoagung, serta satu desa di Kecamatan Ploso. Banjir terjadi karena sungai yang melintasi desa-desa tersebut meluap.

Hadi Sucipto, warga Dusun Balongsono Kecamatan Sumobito menjelaskan, banjir terjadi menyusul hujan deras selama tujuh jam. Yakni, mulai Selasa (21/2/2023 pukul 17.00 WIB, hingga pukul 23.00 WIB. Akibatnya, debit air Sungai Gunting meningkat.

Selanjutnya, air sungai tersebut meluap dan tumpah ke jalan. Dari jalan, air terus meninggi hingga memasuki kawasan pemukiman. "Ketinggian air di jalan sekitar 1 meter, sedangkan yang masuk rumah ketinggian 20 cm," kata Hadi Sucipto.

Hadi mengatakan, di Desa Talunkidul terdapat tiga dusun yang terdampak banjir. Yakni Balongosono, Kedungwesi serta Dusun Sedamar. Paling parah di Dusun Balongsono.

"Di RT 5 Dusun Balongsono air menggenangi jalan desa setingi satu meter. Belasan hektar sawah juga terendam," katanya menegaskan.

Hal serupa terjadi di Desa Pulo Lor Kecamatan Jombang. Akibat hujan deras hingga tujuh jam, sungai yang membelah desa tersebut meluap. Air kemudian masuk ke jalan dan naik ke rumah warga. Pada Rabu pagi, air masih setinggi lutut orang dewasa.

Relawan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jawa Timur Arik Ridayanto membenarkan kejadian tersebut. Dia mengungkapkan bahwa banjir melanda empat kecamatan. Yakni Kecamatan Mojoagung sebanyak empat desa, Kecamatan Sumobito tiga desa, Kecamatan Ploso dan Jombang kota masing-masing satu desa.

"Namun yang parah adalah Dusun Balongsono Kecamatan Sumobito dan Desa Pulo Lor Kecamatan Jombang. Di Sumobito, banjir disebabkan oleh meluapnya Sungai Kali Gunting. Karena hujan terjadi hingga tujuh jam," ujarnya.

Load More