Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Selasa, 17 Oktober 2023 | 08:45 WIB
Tangkapan layar video siswa SMPN 4 Banyuwangi, duel adu jotos. [TIMES Indonesia]

SuaraJatim.id - Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi turun tangan usai viral duel siswa sekolah menengah pertama (SMP).

Sebelumnya, viral dua orang siswa SMP negeri di Banyuwangi duel usai dirundung kakak tingkatnya. Dalam video tersebut terlihat dua siswa berinisial RDA dan IBS awalnya nampak ragu untuk saling menyerang.

Namun, semuanya berubah ketika ada seorang siswa yang mengenakan hodie abu-abu diduga merupakan kakak tingkatnya diduga merundung RDA untuk segera menyerang IBS. Keduanya kemudian terlibat duel. RDA pun diduga melangalami trauma dan tulang retak disalah satu tangannya.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Suratno melalui Kepala Bidang SMP Alfian mengungkapkan akan mengevaluasi internal kepada kepala sekolah, guru, dan sistem di sekolah.

Baca Juga: Sempat Minta Damai, Korban Bully di Banyuwangi Malah Kena Hajar Hingga Kepala Diinjak

Dia menilai sampai saat ini sistem pengawasaan dan pembinaan kepada siswa dinilai lemah.

”Tadi pagi saya bersama Kadispendik ke SMPN 4 Banyuwangi. Saat ini kami masih melakukan evaluasi internal kepada seluruh Kepala Sekolah,” katanya dikutip dari TIMES Indonesia--jaringan Suara.com, Senin (16/10/2023).

Pihaknya akan melakukan evaluasi terkait perkembangan program-program yang berkaitan dengan anti-perundungan maupun perlindungan terhadap anak di lembaga pendidikan.

Sementara itu, terkait dengan korban akan diberikann pendampingan oleh Dispendik Banyuwangi. "Sudah kami lakukan pendampingan. Korban sudah kami dampingi untuk bisa sampai selesai masa sulitnya," kataya.

Terkait untuk terduga pelaku, pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan penegak hukum.

Baca Juga: Komika Arie Kriting Geram Mahasiswi UIN Jambi Korban Bullying Malah Minta Maaf, Sindir Pihak Kampus Nih?

"Untuk terduga pelaku, kami koordinasi dengan aparat penegak hukum, sejauh mana pendampingan bisa kami lakukan. Dinas Pendidikan punya satu prinsip, baik korban maupun pelaku, sekolahnya harus tetap dijamin," ungkapnya.

Alfian berharap pihak sekolah terus mendorong sekolah melakukan komunikasi intensif dengan orang tua murid.

Load More