SuaraJatim.id - Kecelakaan maut terjadi di Km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka pada Jumat (5/1/2024) pukul 06.03 WIB. Kecelakaan maut ini melibatkan KA Turangga jurusan Surabaya-Bandung dengan kereta Bandung Raya.
Pihak PT KAI memastikan ada empat petugas yang meninggal dunia pada kecelakaan tragis ini. Sementara penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang dan KA Commuterline sebanyak 191 penumpang, ada 22 penumpang yang luka ringan.
Seluruh korban meninggal dunia merupakan kru kereta api yang terdiri dari masinis KA KRD Lokal Padalarang Cicalengka atas nama Julian Dwi Setiono, asisten Masinis KA KRD Lokal Padalarang - Cicalengka atas nama Ponisan, dan pramugara KA Turangga atas nama Andrian.
Sementara ada satu korban meninggal dunia lainnya yang tengah bertugas sebagai Polsuska.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) saat ini tengah mengumpulkan data hingga keterangan saksi untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kecelakaan kereta api (KA) di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
"Kami sedang melakukan pengumpulan data dan informasi faktual, termasuk keterangan para saksi sambil menunggu hasil investigasi dari teman-teman investigator di lapangan," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono seperti dikutip dari Antara.
Oleh karena itu, kata dia, KNKT saat ini belum bisa memberikan keterangan terkait penyebab terjadinya kecelakaan.
"Kami akan melakukan analisis menyeluruh terhadap faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian kecelakaan serta melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait," ujarnya.
Asal Usul Nama Turangga
Mengutip dari sejumlah sumber, KA Turangga pertama kali beroperasi pada 1 September 1995. Jarak tempuh KA ini mencapai 696 kilometer. KA Turangga melayani daerah operasi II Bandung.
Yang menarik, KA Turangga diambil dari nama hewan yang menurut kepercayaan rakyat setempat, Turangga merupakan nama lain dari kuda tunggangan para bangsawan Jawa.
Baca Juga: KA Turangga Jurusan Surabaya-Bandung Adu Banteng dengan Commuter Line
Sementara mengutip dari sumber lain, Turangga merupakan gen dilusi yang mempengaruhi pigmen merah dan hitam dalam warna rambut dari seekor kuda.
Gen Turangga ini membuat tubuh kuda tampak pucat kekuning-kuningan atau kelabu sementara bagian surai, ekor, dan kaki.
Warna turangga diyakini sebagai warna leluhur liar dari kuda. DNA purba dari kuda yang pernah hidup sekitar 43.000 tahun silam, jauh sebelum kuda dijinakkan, membawa gen turangga dan gen lainnya.
Perjalanan KA Turangga dari Bandung ke Surabaya (atau sebaliknya) memiliki jarak tempuh sejauh 699 km. Kereta ini akan menggunakan lokomotif penarik model CC206 berkecepatan 50-100 km per jam. Dengan daya tersebut, kereta dapat menempuh perjalanan dalam waktu 12,5 sampai 13 jam.
Sepanjang perjalanan, kereta ini akan berhenti pada beberapa stasiun. Utamanya adalah Stasiun Hall Bandung, Stasiun Cipeundeuy, Stasiun Tasikmalaya, Stasiun Banjar, Stasiun Kroya, Stasiun Kutoarjo, Stasiun Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Madiun, Stasiun Nganjuk, Stasiun Kertosono, Stasiun Jombang, Stasiun Mojokerto, dan Stasiun Surabaya Gubeng.
KA Turangga menawarkan tiket kereta api dengan tarif yang sesuai. Tarif tiket kereta ini tersedia paling murah Rp345.000 dan paling mahal Rp460.000 per penumpang. Tarif ini menyesuaikan pada subkelas kereta (posisi tempat duduk dalam kereta), waktu pemesanan tiket, dan waktu perjalanan.
Khusus KA Turangga dengan jarak tempuh lebih pendek (misalnya relasi Stasiun Surabaya Gubeng-Stasiun Madiun), tiket kereta tersedia dengan harga Rp210.000-Rp280.000 per penumpang.
Berita Terkait
-
Mantap! Intuisi Kakang Rudianto Dipuji Bojan Hodak usai Persib Raih 3 Poin
-
Bojan Hodak Sebut Persib Bandung Terbebani 'Juara Bertahan', Ini Alasannya
-
Gilang Dirga Jadi Cawabup Tapi Belum Lulus Kuliah, Pandji Pragiwaksono Beri Sentilan Menohok
-
Meski Akui Kualitas Persija, Paul Munster Tak Beri Motivasi untuk Persebaya
-
Tergoda Gift TikTok, Istri Bawa Kabur Anak dan Buku Nikah Demi Selingkuhan!
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
Terkini
-
Bawaslu Jatim Minta Hormati Masa Tenang: Jangan Ada Pengumuman Hasil Survei
-
Pesan Penting Said Abdullah untuk Kader PDIP Jatim di Masa Tenang
-
Tega! Kronologi Suami di Gresik Aniaya Istrinya Hingga Meninggal
-
Gunakan Alat Seadanya, Emil Dardak Ikut Turunkan APK
-
APK Calon Kepala Daerah Dibersihkan dari Jalanan Kota Surabaya