SuaraJatim.id - Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Sekretaris Komisi D DPRD Kota Surabaya dr Akmarawita Kadir mengingatkan, pemerintah kota (Pemkot) untuk mempersiapkannya dengan baik.
Dia menyentil Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya agar mengantisipasi tidak terjadi seperti pada Pemilu 2019. Pemilihan umum lima tahun lalu banyak anggota KPPS yang meninggal dunia karena kelelahan.
Akmarawita berharap, peristiwa petugas KPPS yang meninggal dunia dan jatuh sakit saat bertugas tidak terjadi lagi.
"Saya dengar memang sudah ada kerjasama dan koordinasi antara KPU RI dan Kementerian Kesehatan dalam hal ini, tetapi kita ingin melihat secara langsung implementasi dan kesiapan khususnya di Kota Surabaya ini," ujar Akmarawita Kadir, Senin (12/2/2024).
Pihaknya mengingatkan Dinkes Kota Surabaya untuk memetakan penyebab banyaknya petugas KPPS, yang jatuh sakit hingga meninggal dunia pada Pemilu 2019 lalu. Sehingga bisa diantisipasi pada pemilu besok.
"Termasuk kesiapan SDM (sumber daya manusia), sarana dan prasarana kesehatan seperti oksigen, obat-obatan dan lain-lainnya. Tentunya juga sudah ada koordinasi dengan KPU kota Surabaya dalam masalah ini untuk mencegah terulangnya kasus tersebut," jelasnya.
Menurut Akma, koordinasi ini harus betul-betul dilaksanakan dengan serius. Agar jangan sampai adalah petugas KPPU dan yang terlibat dalam pemilu di tahun 2024 ini menjadi kelelahan fisik maupun mentalnya hingga sampai menyebabkan hilangnya nyawa.
"Di luar sana, saya mendengar memang sudah ada petugas kesehatan dan tim yang bergerak mobile di setiap kecamatan, kelurahan ke setiap RT dan RW, termasuk puskesmas juga standby penuh," terangnya.
Dia berpesan agar tercipta suasana nyaman di tempat pemungutan suara. Karena itu juga berpengaruh terhadap kesehatan.
Baca Juga: Bejat! Tak Dijatah Istri, Pria di Surabaya Lampiaskan ke Anak Tiri
"Tetapi, juga kesiapan dari sisi kenyamanan di tempat TPS, sehingga faktor-faktor seperti kelelahan bisa dicegah. Antisipasi lainnya, hal-hal yang urgent juga harus disampaikan kepada petugas KPPS, jika ada tanda-tanda kesehatan yang mencurigakan," sambung politikus Partai Golkar.
Apabila ada gejala-gejala kelelahan seperti tubuh menjadi lemah yang disertai sesak napas, daya tahan menurun, konsentrasi menjadi berkurang, berkurangnya nafsu makan, sering menguap dan mengantuk, dan gejala yang mengganggu lainnya harus segera lapor ke petugas kesehatan terdekat.
"Sehingga bisa dicek dan ditangani lebih awal. Karena apabila seseorang terjadi tanda-tanda kelelahan dan terus memaksakan diri untuk bekerja, hal ini bisa membahayakan jiwanya. Sesuai harapan kita semua, semoga Pemilu 2024 berjalan dengan baik, nyaman dan damai," tandas dr Akma.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: DPRD Jatim Ingatkan Pemprov Bisa Gunakan Dana Cadangan
-
Hotel Dekat Island Hospital Penang yang Nyaman untuk Keluarga
-
Nelayan Jatim Terjepit Harga Solar: Pemprov Harus Segera Bertindak
-
Angin Kencang Terjang Lumajang, 4 Rumah Rusak Berat
-
Gubernur Khofifah Gelar Pasar Murah di Magetan untuk Jaga Daya Beli Masyarakat pada Bahan Pokok