SuaraJatim.id - Polres Bojonegoro membuka kembali penyelidikan tewasnya pelajar atas nama Galang Regil Metrik Afandi (18), warga Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander.
Awalnya, Galang Regil diduga meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Hal tersebut didapatkan dari hasil oleh tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan pihak kepolisian.
Namun, belakangan pihak keluarga mengungkapkan fakta baru. Korban diduga meninggal dunia usai dikeroyok. Atas permintaan keluarga akhirnya kepolisian membuka kembali penyelidikan kasus tersebut.
“Sekarang kita dalami lagi dengan melibatkan Reskrim atas permintaan pihak keluarga,” ujar Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto dikutip dari Beritajatim.com--jaringan Suara.com, Selas a(13/2/2024).
Sementara itu, berdasarkan kesaksian yang diberikan Mokh Rafi Alif Affandy (17) mengatakan, temannya tersebut meninggal karena pengeroyokan.
Peristiwa tersbeut terjadi pada Minggu (11/2/2024) lewat tengah malam. Saat itu, mereka berempat, dua di antaranya Rizki dan Bagas mencari makan di warung sekitar Pasar Desa Mojoranu. Akan tetapi, tidak menemui warung yang buka.
“Karena tidak ada warung buka, kami berniat pulang dan mengambil jalan pertigaan SMPN 3 Bojonegoro ke utara,” kata Rafi.
Sampai di jalan nasional Bojonegoro-Nganjuk, yaitu masuk Desa Mojoranu, Kecamatan Dander dari arah berlawanan gerombolan orang mengendarai sepeda motor tiba-tiba memukul dan menendangnya hingga terjatuh.
“Saat jatuh itu lah saya dikeroyok pelaku dan dipukuli. Sementara Galang yang saya boncengkan juga terjatuh akibat dipukul kepalanya bagian belakang,” tuturnya.
Baca Juga: Ringsek! Truk Tabrakan Adu Moncong di Jalan Raya Glagahan Jombang, 2 Orang Tewas di Lokasi
Galang pun mendapati luka serius di bagian kepala. Sedangkan Rafi menderita luka robek pada kepala sebelah kiri, rahang, serta lutut.
“Saat itu juga korban Galang kemudian dibawa dua teman lainnya naik motor ke RS Bahyangkara, karena Puskesmas Ngumpakdalem tutup,” tutur Rafi.
Tidak hanya Rafi, saksi lainnya Rizki juga mengungkapkan bahwa Galang meninggal usai dikeroyok.
“Jumlah pelaku ada lima belasan orang. Saya sempat bisa meloloskan diri dan setelah pelaku pergi saya kembali lagi sudah melihat Galang tergeletak tidak sadarkan diri,” jelasnya.
Sebelumnya, Galang tewas setelah mendapat perawatan di RS Bhayangkara. KOrban kemudian dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Bangilan, Kecamatan Kapas, Senin (12/2/2024).
Terpisah, Ibu Galang Galang Regil Metrik Afandi, Eka Cahyo Puspaningrum mengaku sudah ikhlas dengan kepergian anaknya. Namun, dia tetap menuntut agar kasus tersebut diusut tuntas. “Secara pribadi saya sudah mengihklaskan anak saya. Tapi saya berharap ada keadian, dan polisi bisa menangkap para pelaku pengeroyokan,” kata Eka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Larang Jokowi ke Luar Negeri, Benarkah?
-
Dapur MBG di Tulungagung Berhenti Beroperasi, Ada Apa?
-
Pengumuman Magang Nasional 2025 Batch 2, Ini Jadwal Lengkap dan Cara Cek di Kemnaker
-
Apa itu Bobibos? Diklaim BBM Ramah Lingkungan Setara RON 98
-
CEK FAKTA: Timnas Indonesia Lolos 32 Besar Piala Dunia U-17 2025, Benarkah?