SuaraJatim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, melalui Perusahaan Daerah (PD) Rumah Pemotongan Hewan (RPH) memindahkan tempat jagal Babi ke Banjar Sugihan, Kecamatan Tandes Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah meresmikan rumah potong khusus babi tersebut.
"Alhamdulilah dengan pemindahan dari RPH Babi yang ada di Ampel Pegirian, ke Banjar Sugihan. Harapan kita dengan dipindahnya ini maka semakin banyak orang yang bisa memotong Babi di RPH ini," ujar Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Jumat (23/2/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Eri menjelaskan, jika pemotongan Babi di RPH yang baru ini bisa mencapai 200-an per malam. Sehingga distribusi daging babi bisa mencukupi pasokan.
"Karena empat hari kita melakukan pemotongan itu dalam seminggu, itu per harinya 200 lebih. Dengan harapan ketika itu dipindahkan ke Banjar Sugihan bisa lebih dari itu, karena tempatnya lebih besar dan nyaman," ucapnya.
"Kedua, ketika juga membawa ke sini juga lebih nyaman dari pada Ampel tempatnya seperti itu. Sehingga harapan Pemkot dengan berdirinya RPH di Banjar Sugihan ini maka omset dari RPH terkait semuanya itu akan bisa naik, terutama untuk babi yang sudah dipindahkan," imbuhnya.
Direktur Utama (Dirut) PD RPH Kota Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho menyebutkan, jika dari menit ini, kegiatan pemotongan hewan khusus Babi direlokasikan ke Banjar Sugihan.
"Jadi kegiatan pemotongan babi setelah beralih dari Pegirian ke Banjar Sugihan sudah berjalan. Jadi kami sudah menetapkan masa uji coba, mulai hari Senin pekan lalu sampai dengan Sabtu ini. Karena ini evaluasi kami sudah berjalan dengan normal, berjalan baik, adaptasi peralatan atau lainnya itu normal, karna proses penyesuaian," ungkap Fajar.
Mendapatkan tempat baru dari Pemkot Surabaya, RPH ditantang untuk bisa memberikan pemotongan Babi dari 200 meningkat menjadi 500 ekor babi.
Baca Juga: Kajian Syafiq Riza Basalamah di Surabaya Batal, GP Ansor Klaim Bukan Pembubaran
"Tantangan dari Pak Wali, kalau bisa per malam potong 500, maka akan ada modernisasi peralatan alat potongnya. Kita kan sementara masih tradisional, masih sama dengan Pegirian. Jadi tempatnya baru, tapi peralatan masih lama. Hanya IPAL-nya saja yang sangat baru, teknologi baru dan sangat representatif," terangnya.
"Yang sekarang besar, kalau Pegirian sangat terbatas. Ini harapannya Pak Wali, kalau IPAL gede, pemotongan meningkat, kita gak akan repot lagi," katanya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Gubernur Khofifah Hadir Langsung Serahkan Bantuan Kemanusiaan Untuk Masyarakat Bawean
-
Promo 9.9 : Sepatu NB 1906R Hadirkan Desain Hybrid
-
Banyuwangi Lautan Telur, Peringati Maulid Nabi dengan Meriah
-
Ngopi Asik di Warkop Lebih Hemat, Klaim 5 Saldo Dana Kaget Ini
-
Skandal Bank Jatim Terbongkar: Rp299 Miliar Raib, Mantan Kepala Cabang Terlibat