Di sisi lain, dia mengatakan, implementasi berbagai langkah tersebut memerlukan kolaborasi aktif dengan segenap unsur pentahelix, yang meliputi, pemerintah, masyarakat, sektor swasta atau dunia usaha, akademisi dan kelompok media. Ia juga menyebut perlunya pemantauan dan evaluasi secara simultan yang akan menjadi kunci keberhasilan dalam memperkuat ketahanan terhadap bencana hidrometeorologi di Jawa Timur.
"Karena bencana itu urusan bersama. Jadi, tidak bisa kalau hanya pemerintah saja yang bergerak. Semua unsur harus bersama-sama turun, melakukan analisis, pemetaan, dan eksekusi," tuturnya.
Selain itu, Adhy Karyono menjelaskan bahwa melalui Dinas Sosial Pemprov Jatim juga melakukan mitigasi dan pemetaan daerah-daerah rawan bencana dengan membentuk 71 Kampung Siaga Bencana (KSB) di Jawa Timur. Dinsos Jatim juga mempersiapkan penyediaan kebutuhan dasar bagi penyintas, dan bahan baku olahan untuk kegiatan Dapur Umum (DU).
"Dinsos dan BPBD terus melakukan koordinasi guna memberikan layanan pemenuhan kebutuhan permakanan bagi penyintas yang tidak bisa melakukan aktivitasnya akibat kondisi bencana, kemudian juga mendirikan tenda-tenda pengungsian," jelasnya.
Dia juga menjelaskan, di masa pasca bencana, Pemprov Jatim melalui Dinsos Jatim juga melakukan upaya rehabilitasi sosial. Pada tahap ini dilakukan upaya perbaikan fisik dan nonfisik serta pemberdayaan dan mengembalikan harkat hidup terhadap penyintas bencana secara manusiawi.
"Ini dilakukan agar korban bencana tidak mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), kita lakukan dengan kegiatan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk memulihkan dari trauma yang berkepanjangan terutama bagi kelompok rentan," katanya.
Dalam kesempatan ini, dia menyampaikan terima kasih kepada seluruh relawan yang telah terlibat mendukung dan memberikan bantuan pada masa darurat terjadinya bencana. Mereka juga yang menjadi perpanjangan tangan pemerintah di saat tengah terjadi bencana dan juga berkontribusi memberikan update informasi kepada pemerintah.
"Kami juga berterima kasih karena kami selalu dibantu oleh teman-teman dari tim Rekasi cepat atau TRC, relawan taruna siaga bencana atau tagana yang selalu siap melaksanakan tugas kebencanaan, teman-teman Jatim Sosial Care (JSC), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan Pendamping Keluarga Harapan (PKH)," pungkasnya.
Baca Juga: BMKG: Cuaca Ekstrem Jatim Sepekan ke Depan, Daerah Berikut Waspada
Berita Terkait
-
Pemprov Jatim Dukung Percepatan Reformasi Birokrasi dengan Tekankan Pentingnya Implementasi Core Values BerAKHLAK
-
Jelang Ramadan dan Idul Fitri, Pj. Gubernur Adhy Rumuskan Strategi Pengendalian Inflasi Agar Harga Pangan Terkendali
-
Belasan Rumah di Jombang Rusak, Ada yang Kondisinya Miring
-
BPBD Jatim Keluarkan Warning: Jangan Berteduh di Bawah Pohon
-
Sidoarjo Diterjang Hujan Es, Banyak Pohon Tumbang
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Banjir Lamongan Rendam 328 Hektare Sawah Warga, 13 Dusun Terdampak
-
Bubuk Mercon Diduga Penyebab Ledakan di Pacitan, 3 Rumah Hancur!
-
Heboh Ledakan Hancurkan 3 Rumah di Pacitan, Sejumlah Warga Luka-luka
-
BRI Perluas Layanan Lewat AgenBRILink untuk Akses Keuangan Merata, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Gubernur Khofifah Sapa Warga di Pasar Murah Bangkalan: Logistik Masyarakat Jelang Nataru Dipenuhi