SuaraJatim.id - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran 2023 di hadapan anggota dan pimpinan DPRD Jatim, di Jl. Indrapura, Surabaya, Senin, (25/3). Dalam paparannya, Adhy menyampaikan, capaian kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2023 menunjukkan peningkatan capaian yang menggembirakan. Pasalnya, dari 11 indikator kinerja utama ( IKU ) yang ada, sebanyak 97,77 persen telah tercapai dan menunjukkan keberhasilan. Capaian kinerja tahun 2023 ini tercatat naik sebesar 0,07 persen dari tahun 2022 yang sebesar 97,70 persen.
“Alhamdulillah ada peningkatan pencapaian dari program dan kegiatan di Tahun 2023 ini, yang dijabarkan dalam 11 Indikator Kinerja Utama (IKU). Harapan kita di tahun 2024 capaian kinerja Pemprov Jatim bisa terus meningkat,” ungkapnya.
Adhy menjelaskan, capaian realisasi kinerja Pemprov Jatim selama 2023 ini, tercermin pada capaian kinerja 11 IKU. Pertama yaitu IKU indeks Pertumbuhan Ekonomi, dimana sepanjang tahun 2023 pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 4,95 persen. Nilai ini mampu sekaligus juga memenuhi target dalam RKPD Tahun 2023, yaitu di rentang 4,59 – 6,29 persen.
“Jawa Timur berhasil mempertahankan posisi sebagai penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa sebesar 25,22 persen dan nasional sebesar 14,38 persen,” tukasnya.
Untuk indikator yang kedua lanjutnya, yaitu Indeks Theil, di tahun 2023 ini nilai Indeks Theil Jawa Timur masih stabil diangka 0,3308 sama seperti tahun 2022. Nilai ini menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur mampu menjaga ketimpangan antar wilayah di Jawa Timur. Capaian IKU ketiga yaitu persentase penduduk miskin di Jatim, dimana per Maret 2023, jumlah penduduk miskin di Jatim sebesar 10,35 persen atau menurun 0,14 persen atau 47.710 orang terhadap September 2022.
“Ini sangat menggembirakan, dimana penurunan kemiskinan Jawa Timur masih menjadi yang tertinggi diantara provinsi dipulau Jawa untuk periode Maret 2021 hingga Maret 2023 yang mencapai 383,92 ribu jiwa,” terangnya.
Ia pun menambahkan, dengan berbagai program telah dilakukan Pemprov Jatim di tahun 2023, juga mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrem dalam kurun waktu 3 tahun (2020-2023) sebesar 3,58 persen. Di mana pada tahun 2020 sebesar 4,4 persen menjadi 0,82 persen pada Maret 2023. Ini lebih baik dari capaian secara nasional pada periode yang sama yang turun sebesar 2,78 persen. Begitu juga dengan pencapaian IKU keempat yakni Indeks Gini, di tahun 2023 Jawa Timur juga lebih baik dibandingkan secara nasional jelas Pj Gubernur Adhy. Di mana Gini Jatim di tahun 2023 ini sebesar 0,387, sedangkan nasional berada pada angka 0,388.
Menurutnya, terjadi peningkatan kesejahteraan penduduk dalam konteks ekonomi yang dapat diperlihatkan oleh terjadinya peningkatan pendapatan penduduk suatu wilayah. Artinya, aspek pemerataan pendapatan merupakan hal penting sekaligus ukuran keberhasilan pembangunan.
“Ini menunjukkan ketimpangan pengeluaran masyarakat Jatim masih tergolong rendah,” jelasnya.
IKU kelima yaitu Indeks Pembangunan Gender (IPG), yang pada tahun 2022 capaian IPG Jatim meningkat 0.41 poin dari tahun 2021 yakni dari 91.67 menjadi 92.08. Nilai ini melebihi IPG nasional yang mencapai 91.63 poin.
“Allhamdulillah IPG Tahun ini mampu melebihi nasional, atas pencapaian ini Jawa Timur dianugerahi 13 kali Anugerah Parahita Ekapraya (APE), dan 5 kali diantaranya sebagai kategori mentor” kata Adhy.
Kemudian, IKU keenam yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM), IPM Jawa Timur tahun 2023 mencapai 74,65 atau tumbuh 0,6 persen dibandingkan capaian tahun 2022. Capaian Indeks IPM Jatim ini juga telah memenuhi target RKPD Tahun 2023 yaitu di rentang 72,44 – 73,57.
“IPM Jatim tahun 2023 juga berada diatas nasional, dan berada pada urutan nomor 2 di pulau Jawa pada rata-rata pertumbuhan IPM pada kurun tahun 2020 – 2023 sebesar 0,73 dibawah Jawa Barat dengan angka 0,74,” terangnya.
Lebih jauh dijelaskan Adhy, untuk IKU Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) BPS Jatim menyebutkan angka TPT Jatim tahun 2023 mencapai 4,88 persen, atau turun 0,61persen dibandingkan dengan tahun 2022. Di samping itu, secara nasional, TPT Jatim konsisten lebih rendah dibandingkan TPT Nasional tahun 2023 sebesar 5,32persen.
Atas capaian tersebut, Jatim meraih 2 penghargaan Indonesian Migrant Worker Award tahun 2023 yakni provinsi terbaik se- Indonesia dalam memberikan pelayanan, penempatan dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Berita Terkait
-
Gaduh "Sound Horeg": Jatim Cari Solusi Adil antara Hiburan dan Kenyamanan Warga
-
Capaian Baru, Jatim Berhasil Tekan Angka Kemiskinan di Bawah 10 Persen
-
Berpeluang Periksa Khofifah-Emil Dardak, Ini Alasan KPK
-
KPK Tetapkan 21 Tersangka Kasus Dugaan Suap Dana Hibah Pemprov Jawa Timur
-
Kasus Suap Dana Hibah Pemprov Jatim, Duit Rp380 Juta hingga Kuitansi Bernilai Miliaran Disita KPK
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Resep Rendang Ayam Rumahan, Sajian dari Minang yang Mendunia
-
Ini 5 Sunscreen Vitamin C yang Efektif Mencerahkan & Melindungi Kulitmu
-
Waspada Ze Valente dan Vidal! Ong Kim Swee Siapkan Taktik Khusus Hadapi Lini Serang PSIM
-
DANA Kaget: Voucher Kopi Dadakan Hadir! Buka Linknya & Nikmati Kopi Tanpa Mikir Budget
-
Banjir Semarang Bikin Rute Kereta Api Daop 7 Berubah, KAI Tawarkan Refund Tiket 100 Persen!