Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Sabtu, 11 Mei 2024 | 15:17 WIB
Nenek Ngatima, calon jemaah haji Kabupaten Probolinggo berusia 100 tahun saat memijat seorang anak. [Suaraindonesia.co.id]

SuaraJatim.id - Kegigihan nenek Ngatima alias Tirjo, calon jemaah haji (CJH) asal Desa/Kecamatan Leces, Probolinggo menabung demi bisa pergi ke Tanah Suci akhirnya berbuah manis. Nenek berusia 94 itu dijadwalkan berangkat tahun ini.

Ngatima selalu menyisihkan uang Rp20 ribu setiap hari dari hasil tukang pijat serta buruh tandur di sawah.

“Saya tabung di kantong kresek, Rp 20 ribu setiap hari. Saat jumlahnya sampai 27 juta, baru saya mendaftar mendatangi bank ini, bank itu," ujarnya dilansir dari Suara Indonesia--jaringan Suara.com, Jumat (10/5/2024).

Nenek Ngatima mendaftar berangkat haji pada 2018. Setelah meninggu enam tahun akhirnya dia mendapat panggilan untuk berangkat menunaikan ibadah haji.

Baca Juga: PJ Gubernur Jatim: Junjung Tinggi Komitmen Berikan Pelayanan Prima Bagi Jemaah Haji

Dia masuk dalam program percepatan pemberangkatan haji untuk para lanjut usia (lansia).

Sebenarnya Ngatima bisa lebih cepat lagi berangkat ke Arab Saudi, jika tidak ada pandemi. Merebaknya Covid-19 sempat membuatnya harus menunggu jadwal keberangkatan.

Saat ini, nenek Ngatima mengaku membatasi akvitasnya, termasuk memijat pelanggan agar tidak kelelahan ketika berangkat ke Tanah Suci. “Kalau yang pijat dewasa, saya hanya bisa dua sampai tiga orang saja. Kalau anak-anak lebih banyak yang saya pijat,” ungkapnya.

Selain memijat, Ngatima juga menjadi buruh tandur (tanam) di sawah.

“Kadang saya juga jadi tukang tandur mas di sawah. Berdagang sayur dan buah keliling juga pernah,” terangnya.

Baca Juga: Menjadi Perhatian Publik, Polda Jatim Dalami Kecelakaan Moge di Probolinggo

Load More