Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Sabtu, 18 Mei 2024 | 20:57 WIB
Korban saat melaporkan ke Polda Jatim atas kasus teror yang dia alami selama 10 tahun. [beritajatim]

SuaraJatim.id - Kisah cinta berubah menjadi teror mengerikan. Seorang wanita di Surabaya berinisial NR melaporkan pria yang merupakan teman SMP-nya ke Polda Jatim.

Wanita tersebut mengaku 10 diteror oleh pria pengagumnya tersebut. Kisah NR viral di media sosial X atau yang dulu Twitter.

NR menyebut teror yang dilakukan sang pria yang ternyata teman satu sekolahan saat SMP itu sudah keterlaluan, dengan mengirimkan pesan post a picture (PAP) foto alat kelamin di akun media sosialnya.

Kisah teror dialami NR bermula pada 2014 dan terus berlanjut hingga 2024. Akun media sosial X dan Instagram miliknya terus diserang dengan mengirimkan PAP aneh-aneh, termasuk foto alat kelamin.

Baca Juga: PKS Lirik Menantu Pakde Karwo di Pilkada Surabaya, Buka Peluang Berkoalisi dengan Golkar

“Kadang sebulan berapa. Kadang mood dia aja. Kadang dalam seminggu selalu ada. Mulai ngancam sejak 2014, SMA kelas 2. Foto-foto yang dia fantasikan ke badan saya,” katanya dikutip dari BeritaJatim--jaringan Suara.com.

Pria itu sampai membuat ratusan akun untuk menerornya. NR mencatat, ada sekitar 440 akun yang diindikasikan milik pria yang sama mengintimidasinya. “Dia bikin saya blok, dia bikin lagi. Nah gitu terus. 40-an itu berkaitan akun dia. Tapi totalnya akun lain yang saya blok ada 440-an,” ujarnya.

Teror paling parah tahun 2018, yang menganggu psikologi NR. “Paling terburuk tahun 2018. Dia pernah melempar jam tangan mati, dan surat cinta. Saya bakar jam 6 pagi. Dia pernah jam 1 pagi dia berdiri sampai jam 4 subuh,” katanya.

NR mengungkapkan, pria teman SMP-nya itu juga mendatangi rumahnya. Pernah pada suatu kesempatan pria itu hanya berdiri berdiam diri di depan rumahnya pada tengah malam mulai pukul 01.00 sampai 04.00 WIB.

Di lain kesempatan, pria itu secara sengaja pernah menyalakan lampu motor yang menyilaukan itu, tepat di depan rumahnya, hingga membuat ibundanya ketakutan.

Baca Juga: Asyik Pesta Narkoba, PNS Dinkes Tulungagung Ditangkap Polisi

Tidak hanya itu, teman SMP-nya tersebut juga mengancam membunuh siapa saja sosok pria yang sedang pendekatan (PDKT) atau berpacaran dengan NR.

“Khusus saya saja. Karena dia memang obses sama saya. Dan dia mengakui cinta dan obses sama saya. Kadang dia itu, kadang jujur kadang denial. Posesifnya dia itu mengarah ke intimidasi; kalau ada cowok dekat saya akan dibunuh,” ungkapnya.

NR menyampaikan, pria itu salah mengartikan kebaikannya hingga terobsesi untuk terus mengejar dan memperoleh cintanya. Padahal, sikap dan perilaku peduli itu ditunjukkan kepada semua orang.

Sifatnya yang extrovert membuatnya mudah bergaul kepada siapa saja teman di. Kala itu, Korban NR sengaja memberi uang kepada pria itu karena merasa iba terhadap kondisinya yang introvert atau cenderung pendiam.

Apalagi, konteks peristiwa di sekolah kala itu, bahwa si pria sedang duduk sendirian di kelas dan tidak membeli jajanan atau makanan siang pada jam istirahat.

“Iya pernah kasih yang Rp5 ribu. Iya merasa; kok NR peduli banget ya. Nah saya itu extrovert, semua satu sekolah saya pedulikan. Tapi dia aja yang aneh,” jelasnya.

Sebenarnya, NR pernah secara baik-baik meminta kepada pria pengagumnya itu untuk berhenti menerornya pada tahun 2016. Namun tidak pernah digubrisnya.

“Pernah. Saya sudah pernah bilang baik-baik 3 kali ke rumah, tahun 2016. Kon pengenmu opo. Enggak direspons. Kalau ketemu orang tuanya si dia, saya selalu dilarang. Dia selalu bilang, orang tuaku baik gak usah dilibatkan,” terangnya.

Kini, Korban NR telah melaporkan pria tersebut yang berinisial AP (30) warga Surabaya ke SPKT Mapolda Jatim, pada Jumat (17/5/2024).

“Funfact-nya adalah dia sangat menutupi dari 2016-2024 ini. Kakaknya itu baru tahu kemarin, kamis pekan ini, dan orang tuanya baru tahu semalam kamis 16 Mei 2024 kemarin,” tukasnya.

Sementara itu, Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Charles P Tampubolon sedang mendalami kasus tersebut.

“Kami melakukan pemeriksaan terhadap korban, dan kami akan melakukan penjemputan karena dikhawatirkan akan melarikan diri. BB sementara masin screenshot medsos,” katanya.

Load More