SuaraJatim.id - Sidang King Finder Wong atas kasus pemalsuan surat wasiat digelar di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
Sidang itu berjalan sekitar satu jam 30 menit. Banyak pertanyaan diberikan jaksa penuntut umum (JPU) Darwis kepada terdakwa. Termasuk dari penasihat hukum terdakwa dan ketiga majelis hakim.
Pieter Talaway, penasihat hukum King Finder Wong mengatakan, dari persidangan itu terbukti bahwa semua yang dilakukan terdakwa sesuai dengan haknya. Dalam surat wasiat mendiang Aprilia Okadjaja juga menunjuk terdakwa sebagai pelaksana wasiat.
“Kalau ia (King Finder Wong) pelaksana wasiat, harusnya dirinya lah yang menguasai barang (warisan). Ternyata gak. Semuanya dikuasai orang lain. Ke depannya pasti kita laporkan pidana,” kata Pieter saat ditemui pada Selasa (28/5/2024).
Baca Juga: Mengaku Kanit Jatanras, Pria di Surabaya Ditangkap Polisi Beneran
Dia menjelaskan, posisi memang sulit. Klaim asuransi milik mendiang Aprilia Okadjaja bukan sengaja dicairkan secara terburu-buru. Akan tetapi, dikhawatirkan ketika lama tidak diurus akan menguntungkan pihak asuransi.
“Itu kan ada batas waktunya. Jadi harus segera diurus. Bahkan, kalau kelamaan, bakal gak jalan klaimnya. Jadi dengan itu, klien saya mengurus asuransi tersebut sesuai prosedur yang asuransi. Jadi, kalau ada yang melanggar prosedur yang rugi asuransi,” bebernya.
King Finder Wong didakwa oleh jaksa penuntut umum (JPU) Darwis melanggar Pasal 266 ayat (1) KUHP, yang isinya barang siapa menyuruh memasukkan keterangan palsu ke dalam suatu akta otentik mengenai suatu hal yang kebenarannya harus dinyatakan oleh akta, dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai akta itu, seolah-olah keterangannya sesuai dengan kebenaran. Ancaman hukumannya penjara paling lama atau maksimal 7 tahun.
Terdakwa diduga memberikan keterangan palsu dalam akta otentik tentang wasiat waris mendiang Aprilia Okadjaja.
Untuk diketahui, mendiang Aprilia menikah dengan Liaw Ing Chung. Namun, tidak punya anak. Mendiang memiliki lima saudara kandung, diantaranya Hioe Fie Chung, Hioe Kim Moy, Hioe Wan Yok, Hioe Tjing Kie dan Hioe Aue Fun.
Baca Juga: Pelaku Penembakan di Tol Waru Masih Remaja, Ngaku Terobsesi Game Online
Selain meninggalkan beberapa harta warisan, Aprilia juga meninggalkan beberapa asuransi. Namun, di 30 November 2019, terdakwa mendatangi kantor notaris Dedi Wijaya bersama seorang perempuan mengatasnamakan Aprilia.
Berita Terkait
-
Profil Jaiden Law, Winger Keturunan Surabaya Kelahiran Sydney yang Bakal Trial di Klub Spanyol
-
Rayhan Hanan Buka-bukaan Soal PR Besar Persija Jakarta, Optimis Bangkit?
-
BRI Liga 1: Imbangi Persija, Misi Persebaya Surabaya Masih Belum Tuntas?
-
Wawali Surabaya Dilaporkan Polisi! Gara-Gara Bela Pekerja yang Ijazahnya Ditahan?
-
Siapa Miles de Vries? Winger FC Utrecht Keturunan Surabaya OTW Bela Timnas Indonesia di Piala Dunia
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Kasus Penahanan Ijazah Masuk Babak Baru, Wali Kota Surabaya Intruksikan Cek Semua Perusahaan
-
Heboh Isu KPK Geledah Dispora Jatim, Terungkap Fakta Sebenarnya
-
Terungkap Korban Oknum Guru Lumajang yang Lakukan Pelecehan Seksual Lebih Banyak
-
Berkat Program BRI, Klaster Usaha Tenun Ulos Ini Sukses Bangkit dan Berdayakan Kaum Wanita
-
UMKM Binaan BRI Ikuti Pameran Internasional FHA-Food & Beverage 2025 di Singapura