Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Selasa, 28 Mei 2024 | 13:06 WIB
Ilustrasi sapi (Mufid Majnun dari Pixabay)

SuaraJatim.id - Trenggalek belum terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi. Laporan Dinas Peternakan setempat menyebut, masih ada hewan ternak.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek Ririn Hari Setiani mengatakan, sepanjang Januari hingga Mei 2024 sedikitnya ada 16 sapi yang terjangkit PMK.

“Tahun ini, sampai dengan Mei ada 16 hewan ternak,” kata dia, Senin (28/5/2024).

Ternak yang terjangkit PMK tersebut hingga saat ini belum dinyatakan benar-benar sembuh.

Baca Juga: Aksi Bejatnya Terbongkar, Pria Sampang Cabuli Tetangganya yang Masih Gadis di Kandang Sapi

Ririn menyampaikan, sebenarnya kasus PMK di wilayahnya sudah turun drastis daripada dua tahun lalu. Pihaknya mencatat pada 2022, ada sebanyak 2.172 hewan ternak terjangkit PMK.

Jumlah tersebut turun drastis pada 2023 yang hanya menyisakan 147 terkonfirmasi PMK. "Alhamdulillah, kemudian turun lagi. Tahun ini ada 16 (konfirmasi) itu," katanya.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau kepada para peternak untuk tetap waspada terhadap potensi wabah PMK, mengingat kasus tersebut hingga saat ini belum sepenuhnya hilang.

"Pasalnya kasus ini (PMK) sampai sekarang belum sepenuhnya putus (hilang)," kata Ririn Hari Setiani.

Pihaknya terus menggolontorkan vaksin untuk menekan angka penyakit PMK pada sapi. Pada 2022, tahap pertama sebanyak 54.261 vaksin disuntikkan dan tahap dua 33.282 dosis.

Baca Juga: 13 Desa di Trenggalek Longsor, 46 Rumah Rusak

Vaksin pada 2023 ditingkatkan untuk upaya pencegahan, untuk mencegah mewabah kasus PMK seperti tahun sebelumnya. "Tahun 2023 ada 82.352 vaksin. Karena itu virus sehingga harus di vaksin," ungkapnya.

Bila merujuk jumlah itu, Trenggalek sudah menggelontorkan 169.895 vaksin. Ratusan ribu vaksin yang disuntikkan itu menuai hasil positif, hingga tinggal menyisakan belasan kasus PMK pada 2024.

"Kalau untuk LSD (Lumpy Skin Disease) sudah tidak ada kasus. Ada kasus 2023 sebanyak 102 hewan ternak. Tahun 2023 kita gelontorkan vaksin LSD 4.995 dosis, alhamdulillah saat ini tidak ada laporan lagi," katanya. [Antara]

Load More