SuaraJatim.id - Polres Tanjung Perak menetapkan belasan orang tersangka yang mengaku sebagai oknum suporter Persebaya, Bonek Mania. Mereka ini melakukan sweeping bus suporter asal Bandung.
Sebelumnya sebanyak 34 orang diamankan Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Petugas kemudian mentapkan 18 orang sebagai tersangka. Dari jumlah itu 11 di antaranya anak-anak.
"Kami menetapkan 18 tersangka, namun dikarenakan 11 di antaranya di bawah umur, maka kami bersama dengan Rutan Klas 1 Surabaya," ujar Wakapolres Tanjung Perak, Kompol Ari Bayu, Senin (3/6/2024).
Polisi menemukan adanya tindak pidana saat kejadian pada Jumat (31/5/2024) malam tersebut. Sekelompok orang melakukan sweeping saat laga Madura United melawan Persib Bandung di Jembatan Suramadu area Kedung Cowek Surabaya.
Tidak hanya itu, bentrokan juga sempat terjadi. Mobil polisi juga menjadi korban sasaran pelemparan batu dalam peristiwa itu.
Kompol Ari menyampaikan, pelaku ini mengaku sebagai suporter Surabaya. "Sebanyak 18 orang kami tetapkan tersangka terkait aksi di Jembatan Suramadu. Mereka mengaku kelompok suporter Surabaya" tegasnya.
Kedelapan belas orang yang ditetapkan tersangka, yakni A (19) M, warga Tulungagung, BRJ (18) warga Jalan Kedung Anyar Surabaya, MF (18) warga Banyuwangi, ADR (21) warga Desa Kedamean Gresik, YW (24) warga Jalan Tambak Wedi Surabaya, serta MST (21) dan MZ (26) warga Waru Sidoarjo.
Sementara 11 lainnya masuh di bawah umur, yaitu ED (17) dan FPS (16) warga Tambaksari Surabaya, SBA (17) warga Kedamean Gresik, MNA (17) warga Kenjeran Surabaya. Kemudian ABS (17), MAR (16), MRF (15), dan QA (16) yang ketiganya warga Semampir Surabaya. Berikutnya MRA (17) dan MAF (17) yang keduanya warga Kenjeran Surabaya, serta satu lagi RP (15) warga Simokerto, Surabaya.
"Mereka terbukti melakukan pengerusakan saat kejadian kericuhan ini," ungkap Kompol Ari.
Baca Juga: Persebaya Sudah Susun Jadwal Latihan, Pemain Baru Mulai Bergabung?
Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu M Prasetyo mengungkapkan, dari hasil penyidikan, tersangka ini mengaku sebagai suporter Persebaya. Mereka berkumpul di lokasi karena sebelumnya ada akun tiktok milik salah satu suporter Persib Bandung yang melakukan provokasi. Hingga akhirnya mereka berkumpul dan mencari keberadaan suporter ini.
"Pengakuan mereka, mereka merupakan suporter Bonek. Meski saat itu mereka tidak mengenakan atribut," kata Prasetyo.
Mereka mencari keberadaan suporter Persib yang sebelumnya juga sempat memprovokasi dengan mengacungkan jari saat menuju ke Jembatan Suramadu. Massa akhirnya merusak fasilitas umum baik paving hingga rambu jalan. Bahkan, mobil anggota Polrestabes Surabaya mengalami pecah di bagian belakang.
Seemntara itu, berdasarkan pengakuan salah satu tersangka MST mengaku, ketika kejadian melakukan pelemparan karena ikut beberapa teman yang tidak mau dibubarkan. Hingga melempari polisi di lokasi.
Mereka berkumpul karena ada tantangan dari salah satu akun suporter Persib Bandung. "Kami mencari anggota FCC yang dalam akun tersebut ingin membumihanguskan Surabaya," tandasnya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Blitar Jadi Sasaran? Modus Galang Donasi Ilegal WNA Pakistan Terulang Lagi, Berujung Deportasi
-
Gubernur Khofifah Dikunjungi 14 Dubes RI: Perkuat Diplomasi Ekonomi, Program Gerbang Baru Nusantara
-
DPRD Jatim Godok Revisi Kode Etik, Sesuaikan dengan Perkembangan Zaman
-
DPRD Jatim Desak Pemerataan Anggaran BPOPP: Sekolah Swasta Juga Mitra Negara
-
Gubernur Khofifah Optimistis FESYAR 2025 Mampu Akselerasi Ekonomi Syariah di Jawa Timur