SuaraJatim.id - Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Pemuda yang digelar Pemkot Surabaya beberapa waktu lalu dinilai minim partisipasi organisasi kepemudaan.
Ketua Bidang Pengembangan dan Pembinaan Pemuda Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Wilayah Jawa Timur (P-PGIW Jatim) Wicaksana Isa Nugraha PH menyayangkan tidak terlibatnya sejumlah organisasi kepemudaan.
“Kalau memang beliau (Eri Cahyadi) melibatkan pemuda dalam pembangunan daerah, seharusnya ia melibatkan semua unsur kepemudaan. Buktinya kan tidak,” katanya dalam rilis yang diterima, Sabtu (22/6/2024).
Terbatasnya organsasi kepemudaan yang datang menimbulkan stigma acara tersebut hanya sekadar formalitas.
Padahal, menurut Wicaksana, acara seperti ini penting untuk menjaring aspirasi dan membagikan visi misinya kepada anak-anak muda di Surabaya.
Dia berharap Musrenbang tersebut bisa melibatkan banyak partisipasi dari para pemuda. "Kami mengkhawatirkan apabila dalam Musrenbang Pemuda ini bisa menjadi kurang komunikatif dan tidak tepat sasaran apabila kurang melibatkan partisipasi dari organisasi kepemudaan yang lain,” katanya.
Ketua umum Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Surabaya Rizky Syahputra mengatakan, harusnya bila pemerintah kota serius menjaring aspirasi para pemuda, ada baiknya mengundang semua elemen organsasi kepemudaan.
Tidak hanya yang berbasis territorial, namun juga ideologis dan akademis.
"Perlu diingatkan bahwasanya secara historis, Kota Surabaya bukan hanya ruang perdagangan dan ruang tinggal. Namun juga ruang seni, kebudayaan, dan pemikiran. Di Surabaya-lah banyak kemudian muncul tokoh-tokoh pemikir bangsa seperti Haji Oemar Said (H.O.S) Tjokroaminoto dan Bung Karno," ungkapnya.
Baca Juga: Cerita Menegangkan Santri Sidoarjo Terjebak dalam Lift Hotel Empire Palace Surabaya
Rizky khawatir minimnya partisipasi organisasi pemuda gagasan yang dimunculkan akan sangat minim.
"Saya rasa sumbangsih perspektif dan gagasan juga akan sangat minim. Nanti akan berimbas kepada aspirasi yang diberikan kepada pemkot Surabaya. Hanya mendukung tanpa mengkritisi kebijakan," katanya.
Rizky juga menyatakan bahwa masih banyak organisasi kepemudaan yang peduli akan permasalahan di kota Surabaya. Tentunya dengan pisau analisis dan pendekatannya masing-masing.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
Pilihan
-
WIKA Akui Lalai Bayar Surat Utang Triliunan, Nasib Investor di Ujung Tanduk?
-
Azizah Salsha Punya Waktu 14 Hari Buat Gagalin Talak Pratama Arhan, Kok Bisa Begitu?
-
Emil Audero: Lahir di Lombok, Besar di Cumiana, Bawa Marga Ibu ke San Siro
-
Harga Emas Antam Mulai Melonjak Lagi Jadi Rp 1.932.000 per Gram
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
Terkini
-
Festival Kuliner Kampoeng Tempo Doeloe 2025, BRI Tawarkan Hadiah dan Lelang Gadget Eksklusif
-
IM3 Perkenalkan SATSPAM di Surabaya, Fitur Proteksi Otomatis dari Penipuan Digital
-
Bayar Tagihan Akhir Bulan? Klaim 5 Saldo Dana Kaget Ini
-
Lomba Ayam Terbang di Pesisir Situbondo
-
Kendalikan Inflasi & Tingkatkan Daya Beli Masyarakat, Gubernur Khofifah Gelar Pasar Murah di Sumenep