Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:03 WIB
Karangan bunga duka cita penuhi halaman FK Unair, Kamis, 4 Juli 2024. [beritajatim.com]

“Turut berduka cita atas hilangnya hak berpendapat di dunia pendidikan dan kesehatan. Menolak diam untuk guru kami”.

“Turut berduka cita atas hilangnya demokrasi di dunia pendidikan”.

“Kebebasan berpendapat adalah hak setiap warga negara. #StayWithProfBus #BanggaJadiAlumniUnair.”

Sebelumnya, Prof Budi Santoso telah berpamitan dengan sejumlah akademika di UNAIR mengenai dirinya yang tidak lagi menjabat FK UNAIR. Ia pun membenarkan pernyataannya itu sebagai bentuk kewajibannya untuk berpamitan dengan para dosen maupun senior.

Baca Juga: Rekam Pendidikan Prof Budi Santoso, Dekan FK Unair yang Dicopot Usai Tolak Dokter Asing

"Benar, itu pesan dari saya di grup dosen FK Uniar. Benar saya diberhentikan per hari ini," katanya.

Budi Santoso juga membenarkan jika dirinya beberapa waktu lalu dipanggil pimpinan UNAIR untuk menjelaskan dengan statement-nya menolak program dokter asing di Indonesia.

"Iya. Proses saya untuk dipanggil berkaitan dengan itu," ujarnya.

"Karena rektor pimpinan saya dan saya ada perbedaan pendapat, dan saya dinyatakan berbeda ya keputusan beliau ya diterima. Tapi, kalau saya menyuarakan hati nurani, saya pikir kalau semua dokter ditanya, apa rela ada dokter asing? Saya yakin jawabannya tidak," imbuhnya.

Baca Juga: Pengamat Nilai Ada Agenda Atas Pemindahan Dana Muhammadiyah dari BSI

Load More