Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 05 Juli 2024 | 20:17 WIB
Gus Iqdam (instagram)

SuaraJatim.id - Tanggal 1 Muharram bagi umat Islam merupakan waktu penanda pergantian tahun dalam kalender hijriyah. Tentunya banyak harapan dan doa yang diamalkan saat pergantian tahun yang pada tahun ini jatuh pada malam 6 Juli 2024.

Banyak cara dilakukan Umat Islam untuk menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1446 H. Meski begitu, ada salah satu amalan yang mahsyur dilakukan Sayyid Muhammad bin Alawi Al Hasani Al Maliki. Sosok Ulama besar Ahlussunnah waljama'ah yang berasal dari Makkah, Arab Saudi ini kerap melakukan amalan saat pergantian tahun baru Islam.

Hal itu pula yang disampaikan oleh Gus Iqdam, penceramah muda asal Blitar yang merupakan pimpinan dari Majelis Sabilu Taubah. Dalam sebuah ceramah yang disampaikan di kediamannya, Gus Iqdam 'mengijazahi' jemaahnya berupa amalan yang dilakukan Sayyid Muhammad bin Alawi.

"Niki njenengan tak ijazahi, niki itba' kaliyan Abuya Muhammad Alawi Al Maliki, salah satu ulama keturunan nabi," ujarnya di hadapan jemaah seperti dikutip dari akun TikTok Gusiqdam_story.

Baca Juga: Bertamu ke Gus Iqdam Dini Hari, Siti Atikoh Diminta Lakukan Ini Kalau Ingin Ganjar Jadi Presiden

"Beliau niki nek malam 1 Muharram ngunjuk susu putih. Niki dari Abuya Muhammad Alawi Al Maliki," katanya.

"Jadi salah satu amalan pada malam 1 Muharram sebagaimana yang diamalkan oleh Abuya Muhammad Alawi Al Maliki, salah satu ulama keturunan Nabi Muhammad SAW. Sebagai bentuk tafa'ul-an atau kebaikan di tahun baru islam dengan mengikuti beliau dengan harapan agar sepanjang tahun dijadikan tahun yang putih, tahun yang bersih, tahun yang penuh dengan melakukan kebaikan-kebaikan. Yakni meminum susu putih."

"Setelah itu kita berdoa, sebelum meminum membaca Allahumaa bariklanaa fihi wazidnaa minhuu, Ya Allah berkahilah kami di dalam air susu ini dan tambahlah keberkhan kami dari Nya. Insya Allah setahun ini enak," katanya.

Sekilas Gus Iqdam

Pendakwah bernama Muhammad Iqdam Kholid atau dikenal dengan nama Gus Iqdam ini lahir di Blitar pada 27 September 1993. Sejak kecil, Gus Iqdam sudah dikenalkan dengan dunia pesantren dan pengajaran agama Islam.

Baca Juga: Kepala Imigrasi Soetta Kunjungi Gus Iqdam di Blitar, Masalah Terselesaikan

Ia pernah bersekolah di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur. Ia merupakan putra dari salah satu Mursyid Thariqah terkenal asal Blitar, yaitu KH Zubaidi Abdul Ghofur.

Nama Gus Iqdam mulai dikenal publik sejak 2018 saat dirinya mendirikan Majelis Ta’lim Sabilu Taubah. Gaya berdakwahnya yang dinilai kocak dan khas anak milenial membuatnya mudah diterima oleh para santri dan anak muda lainnya lewat platform Tiktok dan Youtube.

Selain gayanya yang khas, pembawaannya sebagai pendakwah muda dengan dakwah bertemakan materi yang berkaitan dengan perkembangan anak muda membuatnya kerap menjadi panutan para remaja.

Selain menjadi pendiri majelis taklim, Gus Iqdam juga diberikan amanah untuk menjadi pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Ia kerap mengisi ceramah-ceramah di berbagai kesempatan kegiatan pesantrennya tersebut dan mengunggahnya di media sosial.

Ia juga kerap menerima undangan ceramah di berbagai acara korporat maupun milad di berbagai pesantren. Dalam dakwahnya, Gus Iqdam pun kerap mengajak para jemaahnya untuk bersholawat dan mengaji bersama.

Gus Iqdam juga disebut sebagai pencetus istilah "dekengan pusat". Istilah ini kerap digunakannya sebagai penggambaran dari kekuasaan Allah yang tidak tertandingi dengan apapun.

Ia mengartikan dekengan pusat ini sebagai "backing" bagi setiap umat Islam yang ingin bertaubat ataupun beristiqomah.

Load More