Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Sabtu, 28 September 2024 | 20:38 WIB
Calon kepala daerah nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah, saat ziarah ke makam orangtuanya di Jombang, Jumat (27/9/2024) (ANTARA /HO - Tim Luluk-Lukman)

SuaraJatim.id - Calon Gubernur (Cagub) Jatim Luluk Nur Hamidah menyempatkan berziarah ke makam kedua orang tuanya di tengah kesibukan berkampanye.

Ditemani suaminya, Luluk berziarah ke makam ayah dan ibundanya di Jombang pada Jumat (27/9/2024).

Di sela berziarah, Luluk yang mantan anggota DPR RI itu menceritakan jasa mendiang sang ibu, yakni Hj Zuhairoh dalam karier politiknya.

"Perjuangan politik saya tidak hanya berakar dari pengalaman sendiri, tetapi juga merupakan warisan kuat dari sang ibunda," kata Luluk disadur dari Antara, Sabtu (28/9/2024).

Baca Juga: Ketua PDIP Jatim Bakar Semangat Kader Menangkan Risma-Gus Hans: Kalau Tak target, Mundur Pengurus

Luluk mengaku ilmu politiknya pertama kali didapatkan dari sang ibunda yang menjadi juru kampanye nasional pada 1977.

Kala itu, dia yang masih berusia 4 tahun sering diajak menemani sang ibu dalam setiap agenda politik sebagai juru kampanye. "Itulah pelajaran politik pertama yang saya jumpai, dikenalkan ibu saya," ujarnya.

Dia mengenang sang ibunda yang harus banting tulang sendiri menanggung 4 orang anak karena telah menjanda di usia 29 tahun.

Sementara itu, Luluk jika terpilih menjadi Gubernur Jatim berjanji akan fokus untuk mengatasi masalah yang seringkali dihadapi kaum perempuan yang juga masuk dalam kelompok rentan khususnya di Jawa Timur.

"Saya secara pribadi untuk mengangkat isu politik perempuan sebagai salah satu hal yang sangat penting untuk diperjuangkan. Karena di Jawa Timur ini angka kekerasan terhadap perempuan dan anak juga cukup tinggi," ungkapnya.

Baca Juga: Pilgub Blitar: Tim Kampanye Rizky Laporkan Rini Syarifah Gegera Baliho

Permasalahan perempuan begitu kompleks, mulai dari kondisi kejiwaan perempuan yang rentan rapuh, namun seringkali terabaikan dan dianggap sebagai persoalan yang biasa.

"Oleh sebab itu, pembangunan di Jatim haruslah inklusif. Tidak ada satupun yang kemudian kita tinggalkan," katanya.

Load More