SuaraJatim.id - Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) baru saja merilis hasil survei untuk Pilgub Jatim 2024 yang dilakukan pada 1-9 Oktober 2024.
Direktur ARCI, Baihaki Sirajt mengatakan, elektabilitas Khofifah-Emil terus naik. Pemilih yang sebelumnya belum menentukan pilihan mengarah ke pasangan nomor urut 02.
“Tren elektabilitas Khofifah-Emil terus naik. Hampir sebagian besar undicided voters yang sebelumnya di angka 15 persenan, perlahan mulai berkurang dan cenderung memilih ke Khofifah-Emil,” ujarnya dikutip dari BeritaJatim--partner Suara.com, Senin (14/10/2024).
Baihaki juga mengungkapkan, ada fakta menarik dari survei yang dilakukan. Pemilih Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024 yang disebut 'Anak Abah' lebih banyak memilih Khofifah-Emil.
Baca Juga: Khofifah Sebut Sektor SKT Punya Peran Penting dalam Perekonomian Jatim
Sebesar 45,5 persen pemilih Anies-Muhaimin di Pilpres 2024 mengarahkannya kepada Khofifah-Emil. Sedangkan 19,5 persen ke Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans dan 15,3 persen ke Luluk-Lukman.
Dia juga menyampaikan masih ada 19,7 persen yang belum menentukan pilihannya atau tidak menjawab.
Survei ARCI juga mengungkap pilihan pemilih Prabowo-Gibran yang mayoritas ke Khofifah-Emil, mencapai 89,3 persen. Kemudian ke Risma-Gus Hans 14,4 persen.
Sementara itu, pemilih Ganjar-Mahfud mayoritas ke Risma-Gus Hans yang mencapai 62,7 persen. Sedangkan yang ke Khofifah-Emil sebesar 25,1 persen dan Luluk-Lukman 2,7 persen.
Diungkapkan Baihaki, pemilih PKB paling banyak justru ke Khofifah-Emil 78,1 persen, Luluk-Lukman hanya 10,4 persen, dan Risma-Gus Hans 6,2 persen. “Ini menarik mengapa pemilih PKB yang memilih Luluk-Lukman hanya 10,4 persen. Ini karena figurnya tidak dikenal dengan kader PKB di bawah. Saya nilai PKB salah menempatkan kadernya sebagai calon gubernur dan wakil gubernur,” kata Baihaki.
Baca Juga: Eri Cahyadi Bareng Risma ke Benowo Surabaya: SD-SMP-SMA di Surabaya Tak Boleh Membayar
Pemilih PDIP paling banyak memilih paslon Risma-Gus Hans sebesar 62,7 persen, Khofifah-Emil 25,8 persen, dan Luluk-Lukman 3,2 persen.
Lalu pemilih Gerindra, lebih cenderung ke Khofifah-Emil 84,5 persen, Luluk-Lukman 2,1 persen, dan Risma-Gus Hans 5,2 persen.
Secara keseluruhan, survei ARCI simulasi tiga nama Pilgub Jatim dengan gambar kertas suara, elektabilitas Khofifah-Emil di angka 63,4 persen. Kemudian, disusul Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta di angka 27,1 persen, dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (LUMAN) di angka 2,8 persen. Masih ada 6,7 persen responden yang belum menentukan pilihan.
Survei ARCI dilakukan pada 1-9 Oktober 2024. Survei dilakukan di 38 kabupaten/kota Jawa Timur dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang.
Survei ARCI menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error di angka 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Serie A Boy: Joey Pelupessy Keceplosan Ungkap Klub Baru Jay Idzes?
- 7 Mobil Bekas Senyaman Innova: Murah tapi Nggak Pasaran, Mulai Rp70 Jutaan, Lengkap dengan Pajak
- Visa Furoda Tak Terbit, Ivan Gunawan Tetap Santai Bagi-bagi Makanan di Madinah
- Honda GL Max Lahir Kembali untuk Jadi Motor Pekerja, Harga Setara CB150 Verza
- 5 Moisturizer Lokal Terbaik 2025, Anti Mahal Kualitas Setara Brand Internasional
Pilihan
-
3 HP Kamera Terbaik se-Dunia: Harga di Bawah Rp10 Juta, Performa Lebihi Spek Dewa
-
Terbukti! Viral Video Dedi Mulyadi Peringatkan Tambang Batu 3 Tahun Lalu, Kini Longsor Telan Korban
-
Pendidikan Wamenaker Immanuel Ebenezer, Pernyataannya Sering Tuai Kontroversi: Terbaru, Pecat HRD!
-
9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
-
7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
Terkini
-
Banyak Beri Kontribusi, BRI Raih Penghargaan Sustainable Impact in Women-Led Urban Agriculture
-
Ribuan Anak di Jatim Menikah Dini, yang Tak Tercatat Lebih Banyak?
-
Jaringan Uang Palsu di Ngawi Dibongkar, Kepala Desa Terlibat
-
Ajukan Kartu Kredit BRI Easy Card Kini Bisa Lewat Website, Cepat dan Praktis!
-
Strategi BRI Himpun Dana Murah Demi Stabilitas Pembiayaan Jangka Panjang