SuaraJatim.id - Pengamat politik Airlangga Pribadi Kusman menilai Pilgub Jatim masih dinamis. Semua bisa terjadi hingga hari pencoblosan Tanggal 17 November 2024.
“Kami melihat situasi Pilkada Jatim masih dinamis, bahkan sampai hari H nanti. Meski demikian, harus diakui fokus publik sudah mengerucut pada dua pasangan calon, yaitu Khofifah-Emil dan Risma-Gus Hans," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Jumat (15/11/2024).
Dia menyatakan, kedua pasangan calon (paslon) masih terbuka untuk saling berebut pemilih yang belum menentukan pilihannya.
Airlangga yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Riset Politik Polbrain menyampaikan hasil survei yang dilakukannya Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak yang mencapai 49,3 persen. Kemudian Tri Rismaharini-KH. Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) 35,2 persen dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim 5,3 persen.
Masih ada 10,2 persen responden yang belum menentukan pilihan (Undecided Voters) bisa diperebutkan kedua paslon.
“Di sisa waktu yang ada saat ini, baik Khofifah-Emil maupun Risma-Gus Hans harus memacu diri pada 'lap' terakhir untuk bisa mengunci kemenangan,” katanya.
dilakukan pada 18-23 Oktober 2024 terhadap 1.000 responden yang tersebar secara proporsional di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Menurutnya, ada tiga faktor yang bisa menentukan hasil Pilkada Jatim. Pertama, suara publik yang belum menentukan pilihan. Masih ada kemungkinan untuk meningkatkan elektabilitas.
Kedua, pemilih yang sudah menentukan pilihan tetapi masih menyatakan bisa mengubah pilihan. Berdasarkan survei masih ada 44,3 persen pemilih yang menyatakan masih mungkin berubah pikiran.
Baca Juga: Hasil Survei Terbaru Khofifah vs Risma vs Luluk, Siapa Unggul di Pilgub Jatim 2024?
“Ceruk pasar inilah yang akan menjadi penentu utama, medan pertempuran paling penting, bagi Risma-Gus Hans dan Khofifah-Emil. Artinya situasi bisa berubah signifikan bila swing voters ini bisa digaet,” jelasnya.
Terakhir, suara Nahdliyin. Suara dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) masih jadi magnet di Pilgub Jatim 2024.
Airlangga menyebut suara Luluk dan Khofifah beririsan kuat, yakni Nahdliyon. Semakin Luluk bisa mengoptimalkan jaringan suara Nahdliyin dan PKB, tentu berpotensi akan menggerus suara Khofifah.
“Artinya masih ada cukup waktu, baik Risma-Gus Hans maupun Khofifah-Emil untuk menentukan hasil akhir, apakah Risma-Gus Hans mampu menyalip di lap terakhir, atau Khofifah-Emil memperkokoh posisinya,” tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Banjir Sumatera, BRI Group Fokus pada Pemulihan Kesehatan dan Kebutuhan Dasar Pascabencana
-
Hari Ibu 2025, Gubernur Khofifah Dorong Penguatan Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan Jatim
-
BRI Raih Penghargaan atas Komitmen terhadap Penguatan Ekonomi Kerakyatan
-
Dihujat Publik, Ini Pengakuan Pembuat Patung Macan Putih yang Viral di Kediri
-
Muslimat NU Gandeng KLH Perkuat Gerakan Pelestarian Lingkungan Berbasis Masyarakat