Ia menambahkan, kandungan EPA dan DHA yang terkandung dalam ikan lemuru ini sangat baik untuk perkembangan otak dan mata anak, sehingga akan membantu perkembangan janin sejak dalam kandungan.
Bahkan ikan lamuru juga baik dikonsumsi ibu menyusui. Ini karena kandungan gizi dalam ikan lemuru, nantinya akan diserap bayi yang disusui lewat air susu ibu (ASI).
Keseruan Jelajah Gizi 2024 Telusuri Kuliner Lokal Banyuwangi
Jelajah Gizi 2024 menyuguhkan serangkaian perjalanan yang mengeksplorasi keunikan pangan lokal dengan membedah secara ilmiah kandungan nutrisi dari sajian kuliner tradisional dan mengulik cerita nutrisi di balik pangan lokal Banyuwangi seperti Nasi Tempong, Rujak Soto, Pecel Rawon, Ayam Kesrut, Pecel Pitik.
Program ini juga mengajak peserta untuk mengunjungi Pabrik AQUA Banyuwangi, di mana peserta mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung bagaimana pabrik beroperasi serta teknologinya memungkinkan pengawasan dan pengendalian proses produksi secara real-time, sehingga meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.
Pabrik AQUA Banyuwangi cukup Istimewa, karena sudah memiliki panel surya alias sinar matahari sebagai energi terbarukan yang ramah lingkungan. Apalagi Banyuwangi sebagai kota pesisir di ujung Timur Pulau Jawa punya sumber energi matahari yang melimpah, sehingga penerapan panel surya untuk operasional pabrik sangat ideal diterapkan.
Sehingga pabrik ini bukan hanya menggunakan mata air berkualitas yang diambil dari sumber air dalam di kaki Gunung Raung, tapi juga memperhatikan keberlangsungan bumi dengan mengurangi sumber energi fosil.
Medical & Science Director Danone Indonesia, Dr.dr.Ray Wagiu Basrowi,MKK,FRSPH yang ikut hadir dalam rangkaian kegiatan Jelajah Gizi 2024 mengingatkan tentang ancaman hidden hunger alias lapar tersembunyi karena kekurangan zat gizi mikro yang bisa mempengaruhi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.
Gizi mikro alias mikronutrien adalah zat yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil tapi perannya sangat krusial alias vital agar metabolisme bisa bekerja maksimal. Contoh mikronutrien seperti zat besi, vitamin A, vitamin D, iodin, folat, zinc yang diukur dalam satuan miligram (mg), mikrogram (mcg), atau IU.
Baca Juga: Optimal dalam Layanan Kesehatan, RSUD Dr. Soetomo Raih Paramakarya Dharmartha Husada
Hidden hunger ini bukan ditandai dengan kondisi fisik seperti tubuh pendek maupun busung lapar karena malnutrisi, tapi terlihat dari tubuh yang mudah lelah, sulit konsentrasi hingga mudah sakit. Apabila kondisi ini terus terjadi hingga dewasa dan memasuki usia produktif, maka kualitas SDM Indonesia bisa kalah saing dari negara lain.
Inilah sebabnya, kata Dr. Ray penting untuk memenuhi kebutuhan dasar zat mikro harian dengan pangan fortifikasi yaitu produk yang di dalamnya sudah ditambahkan zat, mineral yang kebutuhannya sangat vital bagi tubuh. Adapun contoh pangan fortifikasi seperti garam yang ditambahkan yodium hingga susu fortifikasi yang ditambahkan zat besi, vitamin C, vitamin A dan sebagainya.
Dr. Ray mengatakan zat besi jadi salah satu mikronutrien yang paling mudah difortifikasi, salah satunya melalui susu pertumbuhan seperti SGM Eksplor. Apalagi format susu fortifikasi ini juga tetap berbentuk pangan yang dikonsumsi sehari-hari, sehingga mudah diserap tubuh anak dibanding suplemen.
Ditambah susu pertumbuhan SGM Eksplor ini dilengkapi dengan IronC, yaitu kombinasi ideal antara zat besi dengan vitamin C. Ini karena vitamin C bertindak sebagai kendaraan terbaik untuk mengantarkan zat besi lebih cepat masuk ke tubuh.
"Idealnya zat gizi mikro masuk berbarengan dengan makanan. Kalau pada anak-anak zat besi itu sudah banyak penelitiannya paling gampang difortifikasi pada salah satunya susu pertumbuhan. Kenapa? Bioavailitas (jumlah yang diserap tubuh) tinggi banget. Jadi yang masuk lewat susu pertumbuhan, akan lebih banyak diserap tubuh daripada dibuang," jelas Dr. Ray.
Membahas pangan fortifikasi, ada juga inovasi teknologi pangan lain yaitu biofortifikasi. Menariknya, di sela kegiatan Jelajah Gizi 2023 peserta diajak terlibat program Danone Indonesia bekerjasama dengan Pandawara Agri dan Bulog RI yaitu budidaya padi sehat. Peserta diajak menanam padi biofortifikasi, cikal bakal beras biofortifikasi yang sudah berisi vitamin dan mineral termasuk zat besi, dan petaninya juga diberikan pemberdayaan maupun edukasi untuk menerapkan praktik pertanian sawah sehat.
Berita Terkait
-
Eri Cahyadi Raih Gelar Doktor di Unair, Disertasinya Tentang Kesehatan Organisasi
-
Yankes Bergerak ke Pulau Sapudi, Siap Beri Layanan Kesehatan Gratis Bagi Masyarakat di Kepulauan Madura
-
Optimal dalam Layanan Kesehatan, RSUD Dr. Soetomo Raih Paramakarya Dharmartha Husada
-
19 SDM Kesehatan Jatim Raih Penghargaan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Nasional 2024
-
Untuk Mempermudah Layanan Kesehatan, Pemkot Surabaya Sediakan 1 RW 1 Nakes dan 1 Ambulans Kelurahan
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat, Ini Profilnya
Terkini
-
Usai Wukuf, Gubernur Khofifah akan Lempar Jumrah Aqobah di Mina dan Thowaf Ifadhah
-
Said Abdullah: Idul Adha Pengorbaan Sebagai Puncak Penghambaan
-
Gubernur Khofifah Ajak Semua Pihak Kelola Sampah, Jatim Jadi Provinsi dengan Bank Sampah Terbanyak
-
Gubernur Khofifah Ibadah Haji: Tata Kelola Masjidil Haram Tahun Ini Sangat Bagus
-
3229 Koperasi Merah Putih Jatim Disahkan, Tertinggi Nasional, Gubernur Khofifah: Optimis Segera 100%