Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Kamis, 19 Desember 2024 | 08:48 WIB
Penampakan longsor di area terdampak bencana tanah gerak di Desa Ngrandu, Trenggalek, Jawa Timur, Rabu (18/12/2024). Antara Jatim/Destyan Sujarwoko/um

SuaraJatim.id - Fenomena tanah gerak di Dusun Depok, Desa Ngrandu, Trenggalek cukup mengkhawatirkan. Warga pun terpaksa diungsikan.

Tanah gerak yang terjadi di Dusun Depok tidak hanya menyebabkan kerusakan, namun juga berpotensi longsor.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengatakan, tanah gerak di dusun tersebut sangat berbahaya.

Pihaknya mengeluarkan wacana untuk merelokasi warga untuk ditempatkan di lokasi yang aman. Total ada 38 rumah yang dihuni 43 KK (kepala keluarga) dan 119 jiwa terdampak langsung bencana tanah gerak.

Baca Juga: Waspada! Kenali 5 Titik Rawan Longsor di Jalur Utama Pacitan

Pemkab berencana memindahkan warga-warga yang terdampak tanah gerak ke tempat lebih aman.

Pemerintah desa telah diminta mencari lahan baru sebagai lokasi permukiman. Rencana ada dua skema yang telah dipilih, yakni Jika warga memiliki tanah sendiri, akan dibantu pembangunan rumah. Namun, bila tidak punya akan disediakan bersama dengan pembangunan rumah.

"Solusi ini membutuhkan dukungan lintas sektoral, mulai dari pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat. Swasta juga diharapkan berkontribusi melalui Baznas yang masih membuka donasi," katanya, Rabu (18/12/2024).

Dia mengatakan, saat ini semua warga termasuk hewan ternak telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

"Kondisi tanah di RT 18 sangat mengkhawatirkan. Rumah-rumah retak dan lantainya amblas. Hari ini evakuasi terakhir untuk memastikan semuanya aman," katanya.

Baca Juga: Pamit Mencari Pasir, Nahas Pria Asal Tuban Tertimbun Longsor di Bekas Tambang

Kebutuhan warga terdampak di tempat pengungsian sudah didistribusikan oleh BPBD, Dinas Sosial, dan Baznas, seperti kasur, selimut, sembako, dan makanan siap saji.

Nur Arifin mengingatkan pentingnya menjaga kawasan hutan, terutama pohon-pohon besar di area pegunungan. "Tanah kita gembur, jadi perlu akar pohon besar untuk memperkuat. Reboisasi akan dilakukan di lahan gundul, dan bibit pohon produktif akan disediakan," jelasnya.

Langkah reboisasi terus dilakukan dengan harapan selain mencegah bencana alam, juga diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. [Antara]

Load More