Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Kamis, 10 April 2025 | 23:10 WIB
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim Guntur Wahono. [Humas DPRD Jatim]

SuaraJatim.id - Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim memberikan beberapa catatan penting untuk pemerintah provinsi. Salah satunya mengenai ketimpangan di bidang pembangunan, rendahnya angka partisipasi pendidikan menengah dan efektivitas anggaran.

Juru bicara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim Guntur Wahono dalam sidang Paripurna dengan agenda Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jawa Timur Tahun Anggaran 2024 pada Rabu (9/4/2025) menyampaikan, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan pemerintah provinsi.

Pertama mengenai persentase penduduk miskin. Kendari terjadi penurunan, namun kantong - kantong kemiskinan struktural masih banyak ditemukan.

“Perlu pendekatan yang lebih terintegrasi dengan pemberdayaan ekonomi, peningkatan kualitas layanan dasar, dan penguatan kelembagaan sosial di akar rumput,” katanya.

Baca Juga: LKPJ Gubernur Jatim 2024: Fraksi DPRD Apresiasi dengan Sejumlah Catatan

Guntur menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sampai sekarang memang belum sepenuhnya inklusif dan merata. Beberapa daerah masih tertinggal. Sebab itu, diperlukan penanganan sesuai dengan potensi per wilayah untuk memaksimalkannya.

“Diperlukan diversifikasi ekonomi berbasis potensi lokal, penguatan sektor UMKM, dan peningkatan investasi yang menyentuh wilayah pedesaan dan pinggiran,” ungkapnya.

Dia juga mengusulkan perlu adanya percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan sinergi antar kabupaten/kota untuk mengurangi ketimpangan spasial. Hal ini sebagaimana tercermin dalam indeks theil yang masih tinggi.

Fraksi PDIP DPRD Jatim berharap infrastruktur digarap secara serius, salah satunya mengenai jalan.

Pihaknya melihat anggaran Rp 4,2 triliun hanya mencapai pembangunan jalan sebesar 96,4 persen. Namun sayang, penyelesaian pembangunan jalan tersebut belum disertai mengenai data kondisi riil jalan mantap.

Baca Juga: Komisi E DPRD Jatim Nilai Penerapan KRIS di Rumah Sakit Belum Saatnya

“Sulit mengukur dampaknya terhadap konektivitas antarwilayah dan pertumbuhan ekonomi lokal,” kata Guntur.

FPDIP DPRD Jatim juga menyoroti masalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM), terutama di bidang kesehatan dan pendidikan. Guntur menekankan pentingnya pendidikan vokasi, link and match dengan industri, dan inkubasi wirausaha muda untuk menekan pengangguran usia produktif.

Kemudian pemerataan distribusi tenaga kesehatan yang bisa menjangkau hingga ke pelosok daerah.

Fraksi PDIP menyoroti anggaran pendidikan sebesar Rp 3,4 triliun, tetapi belum mampu meningkatkan Angka Partisipasi Murni (APM) SMA. Sejauh ini APM baru mencapai 65,37 persen.

“Ini menunjukkan masih banyak anak usia sekolah yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah,” ungkapnya.

Guntur lalu menyampaikan mengenai pentingnya program pelatihan tenaga kerja dengan anggaran Rp 98,75 miliar. "Ini juga kami pertanyakan karena tidak menyertakan data penyerapan kerja pasca - pelatihan," lanjutnya.

Terakhir, Guntur mengungkapkan mengenai anggaran perlindungan sosial sebesar Rp 1,35 triliun, namun hanya mampu menurunkan angka kemiskinan sebesar 0,17 poin persen.

Sementara itu, angka ketimpangan kesejahteraan masih lebar (Indeks Theil 0,222).

“Dengan demikian, tanpa pembenahan struktural dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program, risiko pemborosan fiskal, ketimpangan sosial, dan menurunnya kepercayaan publik akan sulit dihindari,” katanya.

Sebelumnya, dalam rapat paripurna, fraksi di DPRD Jawa Timur menyampaikan pandangan umum terkait LKPJ Gubernur Jatim Tahun Anggaran 2024.

"Terkait LKPJ kepala daerah, Gubernur Jawa Timur, yang hari ini pandangan umum Fraksi secara umum itu mengapresiasi terhadap kinerja satu tahun sebelum LKPJ diberikan," kata Ketua DPRD Jawa Timur, M. Musyafak.

Pada pandangan umum fraksi di DPRD Jawa Timur memberikan apresiasi terhadap kinerja Pemprov Jawa Timur di bawah Pj Gubernur Adhy Karyono. Meski, tidak dipungkiri Musyafak, ada beberapa catatan.

"Tentu masih ada hal-hal yang dikritisi, tapi menurut kami secara umum, mereka memberikan apresiasi yang luar biasa dari sembilan Fraksi yang sudah menyampaikan pandangan umumnya," ungkapnya.

Load More