Biasanya, bambu ini dibuat dalam bentuk liontin, disimpan di saku, atau bahkan dijahit ke dalam dompet. Namun, tidak semua potongan bambu bisa dijadikan cimat. Hanya potongan bambu yang memiliki cabang atau ruas yang saling bertemu secara alami yang dianggap punya kekuatan magis.
Menariknya, jimat bambu kuning ini juga dipercaya bisa digunakan sebagai penglaris dagangan. Banyak pedagang kecil menyimpannya di lapak sebagai simbol keberuntungan dan pelaris usaha.
4. Penangkal Santet dan Ilmu Hitam
Dalam kepercayaan tradisional, bambu kuning diyakini mampu menangkal serangan gaib seperti santet, guna-guna, dan ilmu hitam lainnya. Bahkan, beberapa orang secara khusus menanam bambu kuning di titik-titik tertentu rumah yang dianggap rawan menjadi pintu masuk energi negatif.
Energi dari tanaman ini dianggap bisa menyerap atau menetralisir niat jahat yang dikirim dari jarak jauh. Meskipun tidak ada bukti ilmiah, mitos ini tetap kuat dan membuat bambu kuning kerap dijadikan bagian dari tata ruang rumah yang ‘aman secara spiritual’.
5. Mengusir Ular Gaib
Mitos terakhir yang tak kalah menarik: bambu kuning dipercaya mampu menangkal kehadiran ‘ular gaib’. Jenis ular ini menurut kepercayaan, tidak selalu berwujud fisik, melainkan sebagai penampakan gaib atau pertanda buruk.
Konon, dengan adanya bambu kuning di sekitar rumah, ular tersebut akan enggan mendekat, atau bahkan terpaksa memperlihatkan wujud aslinya.
Meskipun terdengar mistis, kepercayaan ini masih banyak dianut terutama di daerah pedesaan.
Baca Juga: Usai Wukuf, Gubernur Khofifah akan Lempar Jumrah Aqobah di Mina dan Thowaf Ifadhah
Bambu kuning mungkin hanyalah tanaman biasa di mata sebagian orang, namun bagi banyak masyarakat Indonesia, ia adalah simbol perlindungan, keberuntungan, dan keseimbangan energi.
Terlepas dari benar atau tidaknya mitos yang menyelimutinya, satu hal yang pasti: bambu kuning telah menjadi bagian dari tradisi dan kebudayaan lokal yang diwariskan lintas generasi.
Apakah kamu percaya mitos-mitos di atas, atau menganggapnya sekadar cerita turun-temurun? Setidaknya, kita jadi tahu bahwa tanaman pun bisa memiliki kisah yang lebih dalam dari sekadar fungsi dekoratif.
Kontributor : Dinar Oktarini
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Resep Rendang Ayam Rumahan, Sajian dari Minang yang Mendunia
-
Ini 5 Sunscreen Vitamin C yang Efektif Mencerahkan & Melindungi Kulitmu
-
Waspada Ze Valente dan Vidal! Ong Kim Swee Siapkan Taktik Khusus Hadapi Lini Serang PSIM
-
DANA Kaget: Voucher Kopi Dadakan Hadir! Buka Linknya & Nikmati Kopi Tanpa Mikir Budget
-
Banjir Semarang Bikin Rute Kereta Api Daop 7 Berubah, KAI Tawarkan Refund Tiket 100 Persen!