Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 12 Juni 2025 | 09:19 WIB
Ilustrasi bambu kuning sering dikaitkan dengan pagar gaib. [Dok Suara.com/AI]

SuaraJatim.id - Tanaman bambu kuning mungkin terlihat biasa. Namun, di balik tampilannya yang indah dan sering dijadikan penghias taman rumah, tersimpan beragam mitos dan kepercayaan yang telah hidup ratusan tahun di tengah masyarakat.

Bagi sebagian orang, bambu kuning bukan hanya sekadar tanaman hias, tapi juga diyakini memiliki kekuatan supranatural yang melindungi dan mendatangkan keberuntungan.

Dilansir dari YouTube Moxer TV, berikut ini lima mitos paling populer tentang bambu kuning yang masih dipercaya hingga kini:

1. Menolak Maling dan Membawa Keberuntungan

Baca Juga: Usai Wukuf, Gubernur Khofifah akan Lempar Jumrah Aqobah di Mina dan Thowaf Ifadhah

Salah satu mitos paling terkenal adalah bahwa bambu kuning dapat menolak kehadiran maling. Cukup dengan menanamnya di sekitar rumah, bambu ini dipercaya menciptakan semacam ‘benteng alami’ yang membuat pencuri enggan masuk ke dalam rumah.

Tak hanya itu, menurut kepercayaan Feng Shui dan masyarakat tradisional Jawa, bambu kuning juga disebut-sebut membawa keberuntungan.

Energi positif yang dipancarkan tanaman ini diyakini mampu menarik rezeki yang deras bagi penghuni rumah.

Maka tak heran, banyak orang menanamnya di halaman atau dekat pintu masuk sebagai simbol keberuntungan.

2. Pagar Gaib Penangkal Makhluk Halus

Baca Juga: Gubernur Khofifah Ajak Semua Pihak Kelola Sampah, Jatim Jadi Provinsi dengan Bank Sampah Terbanyak

Bambu kuning juga dikenal sebagai tanaman pelindung dari gangguan makhluk halus seperti jin, dedemit, dan entitas tak kasat mata lainnya.

Menurut mitos, tanaman ini mengandung energi gaib yang tidak terlihat oleh mata manusia, namun sangat terasa bagi makhluk halus.

Jika makhluk tersebut mencoba mendekat ke area yang dikelilingi bambu kuning, mereka dipercaya akan merasakan sakit atau bahkan terluka.

Karena itu, banyak orang menanamnya di dekat pagar atau batas pekarangan sebagai bentuk ‘pagar gaib’ untuk melindungi keluarga dari gangguan tak kasat mata.

3. Bisa Dijadikan Jimat Pelindung Diri

Selain ditanam, bambu kuning juga bisa dibawa sebagai jimat atau cimat pribadi. Orang-orang percaya bahwa membawa potongan bambu kuning bisa memberikan perlindungan spiritual ke mana pun mereka pergi.

Biasanya, bambu ini dibuat dalam bentuk liontin, disimpan di saku, atau bahkan dijahit ke dalam dompet. Namun, tidak semua potongan bambu bisa dijadikan cimat. Hanya potongan bambu yang memiliki cabang atau ruas yang saling bertemu secara alami yang dianggap punya kekuatan magis.

Menariknya, jimat bambu kuning ini juga dipercaya bisa digunakan sebagai penglaris dagangan. Banyak pedagang kecil menyimpannya di lapak sebagai simbol keberuntungan dan pelaris usaha.

4. Penangkal Santet dan Ilmu Hitam

Dalam kepercayaan tradisional, bambu kuning diyakini mampu menangkal serangan gaib seperti santet, guna-guna, dan ilmu hitam lainnya. Bahkan, beberapa orang secara khusus menanam bambu kuning di titik-titik tertentu rumah yang dianggap rawan menjadi pintu masuk energi negatif.

Energi dari tanaman ini dianggap bisa menyerap atau menetralisir niat jahat yang dikirim dari jarak jauh. Meskipun tidak ada bukti ilmiah, mitos ini tetap kuat dan membuat bambu kuning kerap dijadikan bagian dari tata ruang rumah yang ‘aman secara spiritual’.

5. Mengusir Ular Gaib

Mitos terakhir yang tak kalah menarik: bambu kuning dipercaya mampu menangkal kehadiran ‘ular gaib’. Jenis ular ini menurut kepercayaan, tidak selalu berwujud fisik, melainkan sebagai penampakan gaib atau pertanda buruk.

Konon, dengan adanya bambu kuning di sekitar rumah, ular tersebut akan enggan mendekat, atau bahkan terpaksa memperlihatkan wujud aslinya.

Meskipun terdengar mistis, kepercayaan ini masih banyak dianut terutama di daerah pedesaan.

Bambu kuning mungkin hanyalah tanaman biasa di mata sebagian orang, namun bagi banyak masyarakat Indonesia, ia adalah simbol perlindungan, keberuntungan, dan keseimbangan energi.

Terlepas dari benar atau tidaknya mitos yang menyelimutinya, satu hal yang pasti: bambu kuning telah menjadi bagian dari tradisi dan kebudayaan lokal yang diwariskan lintas generasi.

Apakah kamu percaya mitos-mitos di atas, atau menganggapnya sekadar cerita turun-temurun? Setidaknya, kita jadi tahu bahwa tanaman pun bisa memiliki kisah yang lebih dalam dari sekadar fungsi dekoratif.

Kontributor : Dinar Oktarini

Load More