Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 11 Oktober 2025 | 18:11 WIB
Ilustrasi Bermain Game Online (Unsplash.com/Florian Olivo)
Baca 10 detik
  • BNPT peringatkan sel teroris manfaatkan game online untuk merekrut dan mencuci otak anak muda.
  • Densus 88 menangkap 4 terduga teroris pendukung ISIS yang aktif menyebar propaganda di medsos.
  • Orang tua diimbau membangun komunikasi & mengawasi aktivitas anak di game online secara bijak.

Peran Kunci Orang Tua Sebagai Benteng Pertahanan

Menghadapi ancaman siber ini, BNPT menegaskan bahwa benteng pertahanan terkuat bagi anak-anak adalah orang tua. Pengawasan menjadi kunci, namun harus dilakukan dengan strategi yang cerdas agar anak tidak merasa terintimidasi dan justru menjauh.

Orang tua diimbau untuk tidak langsung menuduh atau menginterogasi anak. Sebaliknya, bangunlah komunikasi yang nyaman dan terbuka.

Ajak anak berbicara tentang topik ringan, lalu tunjukkan ketertarikan pada game yang mereka mainkan.

Tanyakan apa yang membuat game itu seru dan dengarkan cerita mereka. Dari percakapan santai inilah, orang tua bisa menggali lebih dalam dan mendeteksi jika ada kejanggalan atau ajakan-ajakan yang mengarah pada paham ekstremisme.

Selain orang tua, kepedulian dari lingkungan sekitar, seperti keluarga besar dan tetangga, juga menjadi lapisan pertahanan penting.

Saling mengingatkan jika ada perubahan perilaku yang mencurigakan pada anak muda di lingkungan sekitar dapat menjadi langkah preventif yang efektif.

Selektif dalam memilih lembaga pendidikan agama juga krusial untuk memastikan generasi muda bangsa terhindar dari racun radikalisme dan terorisme.

Baca Juga: Raih RAN PE 2023 BNPT, Gubernur Khofifah Ingatkan Toleransi Antar Umat Beragama Harus Dijaga

Load More