- Wakil Ketua DPRD Jatim Sri Wahyuni berkomitmen memperbaiki sektor kesehatan.
- Dia mendorong untuk terlaksananya program Satu Desa Satu Perawat sebagai upaya pemerataan layanan kesehatan di seluruh Jawa Timur.
- Sri Wahyuni menilai keberadaan perawat juga diharapkan mampu memberikan edukasi bagi masyarakat.
SuaraJatim.id - Wakil Ketua DPRD Jatim Sri Wahyuni berkomitmen memperbaiki sektor kesehatan di provinsi dengan penduduk 40 juta jiwa lebih tersebut.
Sri Wahyuni yang sebelum menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jatim merupakan seorang perawat mengaku paham betul mengenai dunia kesehatan.
Politikus Partai Demokrat itu kenyang sebagai seorang perawat. Sri Wahyuni telah 25 tahun mengabdi di bidang kesehatan sebelum melangkah ke parlemen. Dia menekuni profesi tersebutsejak 1999 sampai 2024.
Pengalaman panjang di dunia keperawatan itu coba dibawa ke parlemen untuk menyejahterakan rakyat. Dia menyebut masih banyak persoalan di sektor kesehatan. “Dunia keperawatan mengajarkan saya arti pelayanan dan empati. Dua hal itu yang ingin saya bawa dalam setiap kebijakan di DPRD,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).
Sri Wahyuni terus berupaya memperjuangkan kesejahteraan perawat yang dinilai masih minim.
Pihaknya akan terus berupaya untuk meningkatkan taraf kehidupan para perawat desa dan tenaga kesehatan honorer perlu. “Kalau guru mendapat perhatian, tenaga kesehatan pun harus. Mereka adalah garda terdepan pelayanan publik,” tegasnya.
Legislator asal Bojonegoro itu mendorong untuk terlaksananya program Satu Desa Satu Perawat sebagai upaya pemerataan layanan kesehatan di seluruh Jawa Timur.
Program tersebut dinilai akan mampu menjawab kebutuhan akses kesehatan hingga ke pelosok desa di Jatim yang berjumlah 7.721.
Keberadaan perawat di desa diharapkan mampu menditeksi dini penyakit yang dialami masyarakat. Tentu ini akan mempercepat penanganan warga yang sakit.
Baca Juga: Wisata Bisa Jadi Mesin Uang Baru untuk Daerah, DPRD Jatim Beri Tips Jitunya
Tidak hanya itu, keberadaan perawat juga diharapkan mampu memberikan edukasi bagi masyarakat. Mereka bisa menjadi konselor bagi mereka di desa.
Selain bidang kesehatan, Sri Wahyuni juga fokus pada program kesejahteraan masyarakat lainnya, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG). “Program yang bagus harus dikawal agar tepat sasaran. Karena yang kita perjuangkan bukan sekadar angka, tapi kehidupan masyarakat yang lebih baik,” ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
XL Hadirkan XL Ultra 5G+ di Surabaya dengan Internet Super Cepat
-
BRI Beri Bantuan Rp50 M untuk Percepat Pemulihan Infrastruktur Pascabencana
-
Hebat, Danantara dan BRI Gerakkan Ratusan Relawan serta Salurkan Puluhan Ribu Paket
-
Polres Pasuruan Tutup 3 Perlintasan Kereta Api Jelang Nataru, Akses Mobil Dibatasi!
-
Gubernur Khofifah Resmikan OPOP Training Center ITS Surabaya, Dongkrak Produk Pesantren Jatim