-
Warga kembali ke rumah lama demi akses pekerjaan dekat.
-
Huntap jauh dinilai tak mendukung kebutuhan ekonomi harian warga.
-
Aktivitas Semeru meningkat, warga tetap diminta selalu waspada.
SuaraJatim.id - Sejumlah warga di lereng Gunung Semeru memilih kembali ke rumah lama mereka meski berada di kawasan rawan bencana.
Keputusan itu diambil karena erupsi Gunung Semeru dianggap tidak lebih mengancam dibanding kesulitan ekonomi bila mereka harus tinggal di hunian tetap (huntap) yang disediakan pemerintah.
Warga menilai jarak hunian tetap itu terlalu jauh dari sumber penghidupan, sehingga sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kondisi tersebut membuat sebagian keluarga enggan menetap di tempat relokasi, meski risiko tinggal di zona berbahaya cukup tinggi.
Bagi warga, akses terhadap ladang dan pekerjaan harian lebih penting, terlebih setelah erupsi Gunung Semeru kembali menunjukkan peningkatan aktivitas.
Ahmadi (47), warga Dusun Sumbersari, Supiturang, menjadi salah satu penduduk yang memilih bertahan. Ia menyebut huntap di Kecamatan Candipuro tidak sesuai dengan kebutuhan pekerja serabutan seperti dirinya.
Menurutnya, jarak menuju lokasi relokasi sekitar 12 kilometer membuat peluang kerja semakin sulit diakses. Situasi ini, bagi Ahmadi, justru berpotensi menurunkan pendapatan keluarga setelah erupsi Gunung Semeru memaksa mereka berkali-kali mengungsi.
“Lokasinya terlalu jauh dari tempat kami mencari nafkah,” ujarnya, dikutip dari BeritaJatim, Jumat (21/11/2025).
Ia menambahkan bahwa sebagian besar warga Supiturang bekerja di sektor pertanian dan sangat bergantung pada akses dekat dengan ladang.
“Kalau pindah ke sana, kami khawatir tidak bisa bekerja seperti biasa,” katanya.
Meski rumahnya telah hancur diterjang Awan Panas Guguran, Ahmadi merasa tetap lebih aman secara ekonomi bila tinggal di Supiturang.
Ia mengakui risiko besar masih mengintai, namun dirinya tidak memiliki pilihan lain selain mempertahankan ruang hidup yang dekat dengan pekerjaan harian.
Ia dan keluarganya kini bertahan sementara di posko pengungsian sambil menyelamatkan barang yang masih bisa digunakan.
Sebagian warga berharap pemerintah meninjau ulang lokasi huntap atau menawarkan alternatif relokasi yang lebih dekat dengan ladang. Menurut mereka, relokasi harus mempertimbangkan kesejahteraan jangka panjang, bukan sekadar keamanan fisik.
Situasi ini kembali menjadi sorotan publik mengingat erupsi Gunung Semeru masih menunjukkan peningkatan dan warga di zona merah diminta tetap waspada. Aparat terus melakukan pemantauan untuk memastikan evakuasi berjalan aman dan tertib.
Berita Terkait
-
Lumajang Tetapkan Status Darurat Bencana Usai Erupsi Gunung Semeru
-
Gunung Semeru Erupsi, Gimana Nasib Jadwal Penerbangan?
-
Video Letusan Dahsyat Gunung Semeru, Erupsi dan Muntahkan Awan Panas
-
Semeru 'Batuk' Keras, Detik-detik Basarnas Kawal 187 Pendaki Turun dari Zona Bahaya
-
Benarkah Gunung Semeru Adalah Paku Pulau Jawa? Inilah Sejarah dan Legendanya
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Warga Lereng Gunung Semeru Enggan Tempati Huntap, Ini Alasannya
-
Erupsi Gunung Semeru Putuskan Jaringan Listrik 571 Rumah di Lumajang, PLN Tunggu Zona Aman!
-
Ingin Liburan Keluarga di Akhir Tahun? Ini Destinasi Wisata Populer di Bintan yang Bisa Jadi Pilihan
-
Geger 7 Ekor Ular Piton Muncul di Tempat Sampah Sekolah Surabaya, Waspada Musim Hujan!
-
Kecelakaan Tragis di Tol Jombang, Pejalan Kaki Tewas Usai Tabrakkan Diri ke Truk Box!