Riki Chandra
Jum'at, 21 November 2025 | 19:02 WIB
Pesawat Fly Jaya bersiap lepas landas di Bandara Notohadinegoro Jember, Kamis (20/11/2025) sore. [Dok. Antara]
Baca 10 detik
  •  Erupsi Gunung Semeru tidak mengganggu operasional penerbangan Bandara Notohadinegoro Jember.

  • Paper test memastikan tidak ada paparan abu vulkanik di bandara.

  • AirNav Indonesia pantau jalur penerbangan dan terbitkan ASHTAM terbaru.

SuaraJatim.id - Operasional Bandara Notohadinegoro Jember dipastikan tetap berjalan normal meski erupsi Gunung Semeru kembali terjadi.

Keamanan penerbangan, khususnya rute Jember–Jakarta, tetap terjaga dan tidak terdampak aktivitas vulkanik gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jember, Gatot Triyono, menegaskan bahwa erupsi Gunung Semeru sejauh ini tidak membawa dampak negatif ke Bandara Notohadinegoro.

“Alhamdulillah hingga saat ini aman dan mudah-mudahan erupsi Semeru tidak berdampak di Bandara Notohadinegoro Jember,” ujarnya, Jumat (21/11/2025).

Untuk memastikan kondisi tetap aman, petugas bandara melakukan paper test sebagai langkah pengecekan paparan abu vulkanik di area landasan. Tes dilakukan menyusul erupsi yang disertai awan panas guguran (APG) pada Rabu (19/11/2025) sore.

Menurut Gatot, hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi nihil abu vulkanik sehingga operasional penerbangan dinyatakan aman.

Ia menjelaskan bahwa penerbangan di Bandara Notohadinegoro Jember pada Kamis (20/11/2025) juga berjalan lancar.

Meski sempat terjadi keterlambatan penerbangan menuju Bandara Halim Perdanakusuma, hal itu disebabkan cuaca ekstrem berupa hujan deras di kawasan Kecamatan Wirowongso, bukan terkait erupsi Gunung Semeru.

Data mencatat, sebanyak 52 penumpang tiba di Bandara Notohadinegoro pada Kamis (20/11), sementara 15 penumpang bertolak menuju Jakarta pada hari yang sama.

Dari sisi navigasi penerbangan, AirNav Indonesia memastikan jalur udara nasional tetap terkendali. Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) menyebut peningkatan aktivitas Gunung Semeru tidak mengganggu arus penerbangan.

"AirNav Indonesia terus melakukan pemantauan secara intensif terhadap rute penerbangan maupun bandara-bandara yang berpotensi terdampak, serta secara konsisten menginformasikan perkembangan terkini melalui penerbitan ASHTAM," kata EVP of Corporate Secretary AirNav Indonesia, Hermana Soegijantoro.

Dalam laporan ASHTAM disebutkan bahwa status Gunung Semeru berada pada “Red Code”, menandakan aktivitas letusan signifikan dan perlu pengawasan ekstra. Meski begitu, penerbangan di Bandara Notohadinegoro Jember tetap berada pada kondisi aman sesuai hasil pengecekan lapangan dan pemantauan navigasi.

Dengan demikian, operasional bandara—termasuk rute Jember–Jakarta—dinyatakan tidak terganggu oleh erupsi Gunung Semeru, keberangkatan dan kedatangan penumpang tetap berlangsung sebagaimana jadwal yang telah ditetapkan. (Antara)

Load More