- BNPB dorong pengungsian terpusat untuk tingkatkan keselamatan warga Semeru.
- Model Merapi dijadikan acuan penanganan evakuasi di Lumajang.
- Pemda Lumajang dukung strategi mitigasi bencana jangka panjang terintegrasi.
SuaraJatim.id - Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) mendorong penerapan konsep pengungsian terpusat untuk menghadapi potensi bencana di Gunung Semeru. Model tersebut disebut meniru pola penanganan di Gunung Merapi yang dinilai lebih tertata dan efektif.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, sistem pengungsian yang terintegrasi bisa mempercepat proses evakuasi dan mengurangi risiko jatuhnya korban.
Pendekatan serupa pernah diterapkan di Merapi, di mana fasilitas pengungsian dilengkapi area ternak, logistik, hingga ruang aktivitas masyarakat.
“Konsep itu mencontoh praktik di Gunung Merapi, di mana fasilitas pengungsian juga dilengkapi tempat untuk ternak, logistik, dan aktivitas masyarakat, sehingga evakuasi lebih tertata dan risiko bencana dapat diminimalkan,” kata Suharyanto, Rabu (26/11/2025).
Suharyanto menilai infrastruktur evakuasi yang terintegrasi mampu memastikan penanganan mitigasi bencana berjalan lebih efektif.
“Tempat pengungsian terpusat yang terintegrasi akan memastikan warga dapat mengungsi dengan cepat, aman, dan nyaman. Infrastruktur siap, proses penanganan bencana berjalan lebih efektif, serta mitigasi risiko jangka panjang dapat diterapkan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti kewaspadaan terhadap erupsi Semeru yang terjadi secara periodik. Warga yang tinggal di zona merah diminta mematuhi larangan bermukim dan memahami prosedur evakuasi. Menurutnya, edukasi dan dialog dengan masyarakat tetap dilakukan agar pemahaman risiko meningkat.
Bupati Lumajang Indah Amperawati menyambut positif rencana pembangunan fasilitas terpusat tersebut. Ia menilai keberadaan pengungsian yang terintegrasi bukan hanya memberikan perlindungan saat krisis, tetapi juga dapat dipakai untuk aktivitas sosial sepanjang tahun.
“Itu bagian dari strategi mitigasi yang berkelanjutan dan memastikan keselamatan warga tetap prioritas utama,” katanya.
Menurut Indah, penanganan jangka panjang ini melibatkan koordinasi lintas sektor, mulai BNPB, pemda, TNI/Polri, hingga kementerian terkait. Tujuannya memastikan kesiapsiagaan, evakuasi, pemulihan, dan edukasi masyarakat berjalan simultan serta efektif menghadapi potensi bencana di Gunung Semeru. (Antara)
Berita Terkait
-
Viral! Warga Malah Nonton Saat Gunung Semeru Luncurkan Debu Vulkanik Raksasa di Jembatan Ini
-
Gunung Semeru Masih Keluarkan Lava Pijar, Aktivitas Vulkanik Meningkat
-
Lumajang Tetapkan Status Darurat Bencana Usai Erupsi Gunung Semeru
-
KUIS Uji Nyali: Tebak Nama Gunung-Gunung Megah Ini
-
Gunung Semeru Erupsi, Gimana Nasib Jadwal Penerbangan?
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Posko Gunung Semeru Bakal Terpusat di Lumajang, Ini Usulan BNPB
-
BRI: Keamanan Nasabah Jadi Prioritas Utama, Hati-hati terhadap Pesan atau Tautan Mencurigakan
-
5 Tanda Tubuh Alami Kelebihan Kafein, Nomor 3 Paling Sering Diabaikan!
-
Transformasi Limbah Kayu Jadi Audio Premium oleh Faber Instrument Hadir di BRI UMKM EXPO(RT)
-
Harus Dipertajam, DPRD Jatim Beri Catatan Raperda Pembudidaya Ikan dan Garam