Bangunan Situs Sekaran Menghadap Gunung Semeru

BPCB sedang menentukan pola bangunan apakah berbentuk segi empat atau justru membentuk pola panjang yang memiliki lekukan.

Chandra Iswinarno
Kamis, 21 Maret 2019 | 11:15 WIB
Bangunan Situs Sekaran Menghadap Gunung Semeru
Proses eskavasi Situs Sekaran di area proyek Tol Malang - Pandaan Kabupaten Malang, Jawa Timur. [Beritajatim.com]

SuaraJatim.id - Tim ahli Badan Peninggalan Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur mulai mengidentifikasi bangunan kuno yang sedang dalam proses eskavasi di Situs Sekaran Desa Sekarpuro Kabupaten Malang Jawa Timur.

Dari eskavasi yang dilakukan di kilometer 37 seksi lima proyek jalan Tol Malang - Pandaan tim menemukan titik terang arah bangunan situs tersebut.

"Gambaran awal pintu gerbang mengarah Timur Laut mengarah ke Gunung Semeru. Dimana gunung tersebut pada saat itu dianggap sebagai tempat para dewa bersemayam," kata Arkeolog BPCB Trowulan Wicaksono Dwi Nugroho seperti dilansir beritajatim.com - jaringan Suara.com, Kamis (21/3/2019).

Meski begitu, BPCB sedang menentukan pola bangunan apakah berbentuk segi empat atau justru membentuk pola panjang yang memiliki lekukan. Dugaan awal merupakan situs suci, juga bisa berupa gapura pintu gerbang kerajaan.

Baca Juga:Romahurmuziy Jalani Pemeriksaan Pertama Sebagai Tersangka Jual Beli Jabatan

"Kalau pemukiman sepertinya bukan. Bisa situs suci tapi resminya menunggu kajian akhir. Karena kalau pemukiman tidak ditemukan bekas atas seperti genteng maupun ijuk,” papar Wicaksono.

Batu bata telah ditemukan hingga 25 meter dari area awal. Sedangkan, di beberapa titik yang tidak ditemukan batu bata proses eskavasi dihentikan. BPCB fokus mengikuti arah batu bata yang berhasil ditemukan untuk mengungkap wujud asli situs.

"Kita sih berharap masih ada batu bata yang utuh di bawah batu bata yang ada. Beberapa kita temukan masih bagus, struktur bata akan kita lihat kompleksnya seperti apa, kita ikuti terus batu bata itu," jelasnya.

Saat ini luasan area eskavasi Situs Sekaran mencapai 375 meter persegi dengan daerah terluar berjarak 25 meter dari area awal dan kedalaman 50 sentimeter dari permukaan tanah.

Area eskavasi sendiri berada di dekat proyek jalan Tol Malang - Pandaan yang saat ini memasuki bagian akhir, meski begitu pihak PT Jasa Marga setempat bersedia memindahkan area proyek untuk penggalian benda peninggalan yang diprediksi berasal dari zaman Kerajaan Singasari tersebut.

Baca Juga:Hadiri Perayaan Gelar Hendra/Ahsan, Ini Kata Kevin Sanjaya Sukamuljo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini